SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang Pasar Klewer timur menata kios daruratnya di Alut Keraton Solo, Selasa (19/9/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO -- Proyek revitalisasi Pasar Klewer Solo sisi timur ditargetkan rampung Juli 2020 mendatang. Pemenang tender pembangunan pasar itu telah menandatangani kontrak kerja per Selasa (26/11/2019).
Sejak tanggal itu, mereka harus mulai bekerja dengan target merampungkan pembangunan pada Juli 2020. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama pelaksana proyek mengebut persiapan akhir pembangunan.
Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jateng, Endra Bekti Nusantara, menyebut ada sejumlah hal yang perlu dimatangkan dan dikoordinasikan terkait revitalisasi Pasar Klewer Timur.
Warga Wonogiri Segera Nikmati Jaringan Internet Tanpa Kuota Rp25.000/Bulan
Warga Wonogiri Segera Nikmati Jaringan Internet Tanpa Kuota Rp25.000/Bulan
Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan sebelum memulai pengerjaan. “Nah, mudah-mudahan pekan depan sudah pre-construction meeting [PCM] sehingga akhir bulan depan kami bisa mulai action di lapangan,” kata dia kepada wartawan seusai sosialisasi pembangunan Pasar Klewer sisi timur di Balai Tawang Praja Kompleks Balai Kota Solo, Rabu (27/11/2019).
Endra menjelaskan sesuai kontrak kerja, proyek berlangsung selama 240 hari atau delapan bulan. Akhir Juli diharapkan pekerjaan tersebut telah selesai.
10.000-An Melamar CPNS Klaten, Ini 2 Lowongan Terfavorit
Perwakilan Pelaksana Proyek, Kusworo, mengaku segera berkoodinasi dengan sejumlah pihak agar PCM segera digelar, seperti dengan Kementerian PUPR, Dinas Perdagangan (Disdag), Dinas Perhubungan (Dishub), kepolisian, sampai Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D).
“Saat PCM kami bakal mulai koordinasi sehingga persiapan sebulan berikutnya cukup untuk memulai pembangunan,” kata dia.
Agnez Mo Tak Akui Berdarah Indonesia? Cek Kronologi Lengkap Percakapannya
Pelaksana Humas Paguyuban Pedagang Pasar Klewer Timur, Tri Suwarni, mengaku lega dengan sudah adanya kejelasan jadwal pembangunan tersebut. Kondisi pasar darurat yang ditempati pedagang selama beberapa tahun terakhir membuat omzet pedagang turun.
Selain itu, pedagang kurang nyaman dengan kios darurat terlebih di musim penghujan. “Omzet turun karena pembeli malas mampir ke kios darurat,” ucapnya.