SOLOPOS.COM - Pendataan pedagang Pasar Klewer oleh HPPK, Senin (29/12/2014). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer terbakar, HPPK menolak rencana Pemkot Solo merelokasi pedagang ke 11 pasar tradisional.

Solopos.com, SOLO — Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) menyerukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menghentikan langkah yang membikin pedagang bertambah stres pascakebakaran Pasar Klewer Solo. Pejabat Humas HPPK Solo, Kusbani, mengingatkan Pasar Klewer terbakar, Sabtu-Minggu (27-28/12/2014) lalu, cukup membikin psikologis pedagang terguncang dan membutuhkan proses untuk memulihkannya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebelumnya, para pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Klewer Solo menolak 11 pasar tradisional yang disiapkan Pemkot Solo sebagai tempat sementara mereka berjualan sebelum pasar darurat selesai dibangun. Setelah Pasar Klewer terbakar, mereka justru berancang-ancang menyewa tempat berdagang di Pasar Cinderamata, Benteng Trade Center (BTC), atau Pusat Grosir Solo (PGS).

Menanggapi kenyataan itu, Kusbani mengakui psikologi pedagang cukup terguncang dengan musibah yang mereka alami dan butuh proses untuk memulihkannya. Para pedagang itu harus beraktivitas untuk beberapa hari ke depan demi menghilangkan kesediahan. Dia meminta pedagang tidak berpangku tangan tetapi harus bangkit mencari penghidupan keluarga.

Hibur Pedagang
Di sisi lain, Kusbani mengaku ingin bertemu dengan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo untuk menentukan keberlangsungan hidup pedagang. Proses pembangunan pasar darurat butuh waktu tiga bulan lagi. Kusbani menilai tawaran Pemkot melalui Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) kepada pedagang Klwer untuk menempati 11 pasar tradisional kurang tepat.

Berjualan di lokasi yang terpisah dan bercampur dengan pedagang sayur dan sebagainya, bagi Kusbani, justru akan membuat pedagang Pasar Klewer kian stres. “Solusinya, bagaimana Pemkot bisa bertanggung jawab untuk mencarikan tempat di BTC dan PGS. Persoalan sewa itu masalah tersendiri. Persoalannya berkaitan dengan psikologi pedagang,” ujar dia.

Dia berharap Pemkot atau pihak lain bisa menghibur para pedagang untuk menghilangkan trauma mereka. Dia tak memilih hiburan tertentu. Dia hanya ingin psikologi pedagang bisa terobati dengan hiburan-hiburan itu. “Kalau saya justru terhibur dengan para wartawan yang menanyakan kabar pedagang. Para wartawan sebagai corong duka dan keluh kesah pedagang seperti obat pelipur lara. Saya bisa bercanda gurau dengan wartawan,” ungkap pemilik tiga kios yang ludes terbakar di Pasar Klewer itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya