SOLOPOS.COM - Pendataan pedagang Pasar Klewer oleh HPPK, Senin (29/12/2014). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer terbakar, Pemkot Solo segera membangun pasar darurat. Terdapat tiga alternatif lokasi. Di mana sajakah itu?

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo menargetkan pembangunan pasar darurat untuk 12.170 pedagang Pasar Klewer dimulai Februari-Maret 2015. Kini, Pemkot menyiapkan detail engineering design (DED) yang menyita anggaran Rp865 juta atau 3% dari total kebutuhan anggaran pembangunan pasar darurat senilai Rp28,84 miliar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Target pembangunan pasar darurat tersebut dipaparkan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo, Agus Djoko Witiarso, dalam forum rapat koordinasi DPRD dan Pemkot di Gedung DPRD Solo, Selasa (30/12/2014) sore. Pembangunan pasar darurat sebagai langkah cepat tanggap bencana setelah musibah kebakaran Pasar Klewer dibahas secara intensif dalam forum yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Solo, Abdul Ghofar Ismail.

DPRD semula meminta Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, untuk hadir dalam pertemuan itu. Namun Wali Kota mengutus Sekretaris Daerah (Sekda), Budi Suharto, sebagai pemimpin tim Pemkot dalam forum tersebut. Sekda meminta sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menyampaikan hasil kajian atas tiga alternatif lokasi pasar darurat, yakni Benteng Vastenburg, Alun-alun Utara, dan Alun-alun Selatan.

Agus Djoko Witiarso sebagai Ketua Tim DED Pasar Darurat mendapat kesempatan kali pertama untuk memaparkan persiapan pembangunan pasar darurat. Dia menerangkan detail rencana pembangunan pasar darurat dari segi konstruksi, estimasi anggaran, penerima manfaat, lokasi alternatif, dan target pembangunan yang dimulai Februari. Agus menyebut kebutuhan dana pembangunan pasar darurat senilai Rp28,84 miliar. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi nilai bangunan Rp1 juta/m2.

Tiga Alternatif
Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Endah Sitaresmi, menyampaikan kajian terhadap tiga alternatif lokasi pasar darurat. Ketiga lokasi itu merupakan kawasan cagar budaya yang dilindungi undang-undang (UU). Sita, sapaan akrabnya, berpendapat Benteng Vastenburg memungkinkan menjadi lokasi pasar darurat sesuai dengan konsep Bappeda karena lokasinya luas. Sita menyarankan agar keputusan pemilihan lokasi harus mempertimbangkan banyaknya situs struktur bangunan di dalam benteng. Keberadaan pasar darurat jangan sampai merusak situs cagar budaya itu.

“Status HGB [hak guna bangunan] benteng itu dihentikan karena pemilik berencana untuk kegiatan komersial. Ketika jadi lokasi pasar darurat kan sama dengan kegiatan komersial. Jadi, jangan sampai Pemkot terkesan tak konsisten dalam kebijakan terkait benteng,” kata dia.

Sita juga menyampaikan kajian tentang dua alun-alun milik Keraton Surakarta Hadiningrat. Dia menilai lokasi Alut lebih sulit dari segi pengamanan karena banyak akses ke pusat perdagangan lainnya, seperti Benteng Trade Center (BTC), Pusat Grosir Solo (PGS), Pasar Cinderamata, dan Jl. Jenderal Sudirman. “Saya kira Alkid yang relatif lebih aman untuk pasar darurat. Askes keluar masuk pedagang dan pengunjung lebih tertutup. Lahan parkir juga memadai,” ujarnya.

Dishubkominfo Pilih Benteng
Berbeda dengan kajian Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajad, cenderung memilih Benteng Vastenburg sebagai lokasi pasar darurat. Dia menjelaskan pertimbangan atas pilihan itu. “Ruang parkir lebih memungkinkan. Lebih aman dan nyaman bagi pengunjung maupun pedagang. Rekayasa lalu lintas juga lebih mudah di sekitar benteng daripada di Alut dan Alkid,” kata Yosca.

Sementara, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, menyampaikan keinginan pedagang atas penentuan lokasi pasar darurat. Dia mengatakan pedagang meminta agar lokasi pasar darurat tidak jauh dari Pasar Klewer. Dia mengusulkan agar lokasi pasar darurat tidak terpisah. “Ketika penempatan pedagang terpisah akan memunculkan kecemburuan. Pedagang di Alut mungkin akan lebih laris dibandingkan pedagang yang menempati Alkid dan benteng. Kami berharap pasar darurat hanya ada di satu lokasi,” ujar Subagiyo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya