SOLOPOS.COM - Pedagang masuk Pasar Klewer, Selasa (30/12/2014). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer terbakar, pedagang menolak direlokasi ke 11 pasar tradisional.

Solopos.com, SOLO — Para pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Klewer Solo, Sabtu-Minggu (27-28/12/2014) lalu, menolak 11 pasar tradisional yang disiapkan Pemkot Solo sebagai tempat sementara mereka berjualan sebelum pasar darurat selesai dibangun. Setelah Pasar Klewer terbakar, mereka justru berancang-ancang menyewa tempat berdagang di Pasar Cinderamata, Benteng Trade Center (BTC), atau Pusat Grosir Solo (PGS).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seperti diberitakan Solopos.com, ke-11 pasar tradisiona itu ditawarkan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo kepada para psdagang korban kebakaran Pasar Klewer Solo sebagai tempat berjualan sementara.

Salah satu pedagang Pasar Klewer, Asri, 40, bersedia menempati pasar tradisional yang disediakan DPP asalkan ada temannya. Pedagang asal Sangkrah itu ingin menempati Pasar Kliwon sebagai alternatif lokasi berjualan sementara sembari menunggu pembangunan pasar darurat rampung. Pasar Kliwon menjadi pilihan Asri karena lokasinya tak jauh dari Pasar Klewer.

“Kalau tidak ada temannya, ya repot sendiri. Pelanggan jadi bingung kalau menempati pasar tradisional itu. Kami berpikir mendingan ke PGS. Tapi sewanya naik berlipat-lipat. Senin (29/12/2014) lalu, sewanya baru Rp15 juta/tahun dan bisa dicicil per bulan. Selasa (30/12/2014), sewanya naik jadi Rp80 juta/tahun. Sekarang [Rabu], sewanya naik lagi menjadi Rp100 juta/tahun,” kata Asri saat dijumpai Solopos.com, Rabu (31/12/2014).

Sisi Timur Tutup
Pedagang lain Pasar Klewer, Umi, 56, bahkan terang-terangan menolak tawaran DPP menempati 11 pasar tradisional. Menurut dia, para pedagang Klewer tidak bisa dipisah-pisahkan karena jenis dagangan mereka sama. Lokasi pasar yang relatif jauh dari Pasar Klewer, kata dia, akan menyulitkan pelanggan. Apalagi Umi mengaku kesulitan mencari pelanggan. Umi lebih memilih berjualan di Pasar Cinderamata bila memungkinkan.

Umi tak rela bila pedagang Pasar Klewer sisi timur tetap diperbolehkan membuka kios mereka. Dia menghendaki semua pedagang Pasar Klewer sisi timur juga senasib sepenanggungan. “Musibah ini harus dirasakan bersama. Sama-sama susahnya. Selama pasar darurat belum selesai dibangun, kami tidak mau pedagang sisi timur yang tidak terbakar diperbolehkan buka kembali,” ujar pedagang asal Sondakan, Laweyan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya