SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/Dok)

Pasar Klewer terbakar membutuhkan pasar darurat atau pasar sementara. Sebagian kalangan di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berharap mendapatkan proyek jika pasar sementara itu dibangun di Alun-Alun Utara.

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mempersilakan kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengikuti lelang jika berminat melaksanakan proyek pembangunan pasar darurat untuk pedagang korban kebakaran Pasar Klewer Solo. Syarat itu tetap berlaku walaupun pasar sementara sebagai pengganti Pasar Klewer terbakar itu kelak dibangun di Alun-alun Utara (Alut) Kota Solo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Seperti diberitakan Solopos.com, ada dua sikap berbeda yang muncul dari dalam tembok Keraton Solo. Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (S.I.S.K.S.) Paku Boewono (PB) XIII selaku raja di Kasunanan Surakarta Hadiningrat Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi mengizinkan tanpa syarat alun-alun itu dijadikan sebagai pasar darurat.

Kubu berbeda di balik tembok tebal benteng Keraton Solo yang dipandegani menantu PB XII Eddy Wirabhumi mengajukan diri untuk membangun pasar darurat di Alut. Dia menjamin pasar darurat di Alut bakal lebih cepat dibangun jika proyek itu dilaksanakan pihaknya. Seperti diberitakan Solopos.com, biaya pembangunan pasar sementara sebagai pengganti Pasar Klewer terbakar itu ditaksir bakal mencapai Rp22,18 miliar.

Eddy Jamin Cepat
Menanggapi permintaan Eddy Wirabhumi itu, Pemkot Solo tak tampak terburu-buru menanggapi. Dengan fair, Eddy bahkan dipersilakan mengikuti mekanisme lelang. Sikap itu ditegaskan Rudy—sapaan akrab Hadi Rudyatmo, bahkan meskipun Eddy Wirabhumi, mengklaim keinginannya untuk membangun pasar sementara itu karena peduli atas nasib pedagang pascakebakaran Pasar Klewer Solo.

Sebagaimana kerap diberitakan, Eddy merupakan suami G.K.R. Wandansari (Mbak Moeng) yang juga Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Solo. Sebagaimana diketahui hingga kini konflik Keraton Solo masih hangat. Kubu Mbak Moeng melanjutkan konflik dengan kubu PB XIII dan KGPAA Tedjowulan yang justru telah menjalin rekonsiliasi. Kubu Mbak Moeng berbalik berseberangan dengan PB XIII setelah raja itu bergandengan tangan dengan Tedjowulan yang belakangan menjadi senopati.

“Silakan. Siapa saja boleh menggarap proyek [pasar darurat Klewer]. Tapi prosedur lelang harus dilalui,” ujar Wali Kota Rudy ketika dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (8/1/2015).

Pemkot Sesuai Prosedur
Pernyataan itu ia lontarkan sebagai tanggapan adanya permintaan kompensasi pengerjaan proyek pembangunan pasar darurat itu bagi menantu PB XII jika Kota Solo hendak membangunkan pasar sementara sebagai pengganti Pasar Klewer terbakar itu di Alun-Alun Utara Solo. Kawasan itu dianggap Eddy sebagai bagian dari Keraton Surakarta Hadiningrat.

Namun, Pemkot Solo menurut Rudy, berkomitmen penuh pembangunan pasar darurat mengikuti prosedur yang berlaku, di antaranya melalui lelang. Lelang akan dilakukan terbuka dan dengan waktu cepat, yakni 15 hari serta waktu pengerjaan 60 hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya