SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang berjualan spare part sepeda motor di kios Pasar Klithikan Notoharjo, Semanggi, (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos/dok)

Pasar Klitikan Notoharjo banyak diminati warga sehingga sejumlah pedagang nekat menyewakan untuk orang lain.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah pedagang yang menempati selter baru di Pasar Klithikan Notoharjo, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo nekat menyewakan selter mereka kepada orang lain.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Seorang pedagang di selter baru di Pasar Klithikan Notoharjo, Bejo [nama samaran], mengaku dirinya telah melakukan transaksi dengan orang lain terkait kesepakatan nominal sewa selter. Dia bahkan sudah menerima uang senilai Rp300.000 dari orang lain untuk pembayaran sewa selter selama sebulan dimulai Senin (20/3/2016).

“Saya kontrakan mulai tanggal 20 Maret nanti. Keuntungan selama selter dikontrakan lebih jelas [ketimbang berjualan sendiri]. Uang [sewa] untuk mengganti pengeluaran saya setelah membeli kursi dan meja baru saat pindah ke selter baru,” kata Bejo kepada solopos.com yang menyamar sebagai pembeli, Kamis (17/3/2016).

SMN tidak menampik Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo akan mencabut izin penggunaan selter baru di Pasar Klithikan Notoharjo apabila mengetahui pedagang menyewakan atau menjual selter kepada pihak lain. Menurut dia, pedagang bisa mengelabuhi pengelola pasar dengan memperkenalkan pihak penyewa sebagai bagian dari keluarga.

“Kalau ketahuan [selter disewakan] jelas dimarih petugas. Tergantung pedagang bilangnya bagaimana ke mereka. Kakau ditanya dipakai siapa? Saya bisa bilang digunakan kakak atau adik. Padahal bukan. Di sini banyak peminatnya, apalagi hari Minggu, pasar ramai sekali,” ujarnya.

SMN menceritakan ada selter lain yang sudah digunakan bukan oleh pemilik atau pemegang surat perjanjian. Dia malah menawarkan solopos.com untuk menempati salah satu selter yang jarang digunakan pemiliknya dengan tarif sewa Rp20.000 per hari. SMN menyebut pedagang tinggal membayar retribusi setiap hari senilai Rp1.000, meski tidak berjualan.

Sebelumnya, seorang pedagang makanan di shelter baru di Pasar Klithikan Notoharjo, Wiwid Widayati, 42, mengaku sanggup menepati isi surat perjanjian penempatan selter. Dia berterimkasih kepada Pemkot Solo karena telah memberikan izin menggunakan selter baru di Pasar Klithikan Notoharjo. Sebelum menempati selter, Wiwid berjualan di sekitar Pasar Klithikan Notoharjo dengan memanfaatkan tenda sederhana.

“Lebih nyaman berjualan di selter. Pembeli juga lebih betah. Bedanya, kami dulu tidak setiap hari membayar retribusi saat berjualan di tenda. Kami membayar retribusi ketika berjualan. Sekarang kami harus membayar retribusi setiap hari meski tidak berjualan. Semoga pedagang kompak tetap berjualan. Jangan sampai sepi karena mempengaruhi jumlah pengunjung,” terang Wiwid.

Saat dimintai konfirmasi, Lurah Pasar Klithikan Notoharjo, Sumadi, melarang keras pedagang menyewakan atau bahkan menjual selter baru ke pihak lain.

Menurut Sumadi, pedagang harus menghormati kebijakan DPP Solo yang telah memperjuangkan pembangunan tempat berjualan lebih nyaman. Sumadi berkomitmen akan menindak tegas pedagang yang nekat menyewakan atau menjual selter ke pihak lain.

“Saya sering keliling pasar. Kalau ada orang baru, saya pasti tanya. Situ penjual, pengontrak, atau pembeli? Kalau pengontrak, silakan pergi. Saya lalu cabut izin penempatan pemilik selter. Mereka sudah menandatangai surat perjanjian untuk memakai selter,” tegas Sumadi di ruang kerjanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya