Soloraya
Kamis, 23 September 2010 - 15:20 WIB

Pasar Klithikan Notoharjo juga jadi sasaran penataan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Penataan terhadap sejumlah pasar di Kota Solo, ternyata tidak hanya menyasar pada pasar-pasar tradisional. Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) setempat dalam waktu dekat juga bakal menata Pasar Klithikan Notoharjo.

Hal itu dilakukan mengingat jumlah pedagang baru di pasar yang berlokasi di Semanggi, Pasar Kliwon itu diakui telah melebihi kapasitas alias overload. Kepala DPP Kota Solo, Subagiyo menyebutkan jumlah kios di Pasar Notoharjo tercatat ada 1.018 kios. Namun belakangan, banyak pedagang baru yang bermunculan di pasar itu. Mereka pun membangun selter-selter, terutama di sebelah selatan pasar, untuk berjualan di lokasi tersebut.

Advertisement

“Tampaknya Pasar Klithikan Notoharjo saat ini sudah memiliki daya tarik tersendiri sehingga cukup banyak pedagang baru yang ingin ikut berjualan di pasar tersebut. Mayoritas mereka memilih mangkal di bagian selatan pasar dengan membangun selter-selter agar bisa ikut berjualan di pasar itu,” ujar Subagiyo ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (23/9).

Sebagaimana diketahui, didirikannya Pasar Klithikan Notoharjo itu beberapa waktu lalu adalah untuk merelokasi pedagang kaki lima (PKL) yang sebagian besar berasal dari Kawasan Monumen Banjarsari (Monjari) Solo. Pada awal Pasar Klithikan Notoharjo itu dioperasikan, Subagiyo mengakui banyak pedagang masih enggan berjualan di pasar itu dengan alasan kondisi pasar yang masih sepi.

Namun, dalam perkembangannya, Pasar Klithikan Notoharjo menurut Subagiyo, justru menjadi salah satu ikon di Kota Solo yang saat ini menjadi tujuan masyarakat yang ingin membeli barang-barang seperti asesoris kendaraan maupun lainnya. “Lama-lama masyarakat kan sudah tahu tentang keberadaan pasar ini, sehingga sudah menjadi jujukan bagi masyarakat untuk mencari sejumlah barang. Kondisi itu tentunya juga menjadi daya tarik bagi para pedagang untuk ikut berjualan di pasar tersebut,” terangnya.

Advertisement

Lebih lanjut Subagiyo mengungkapkan beberapa pedagang yang sempat memilih keluar dari Pasar Klitikan bahkan memilih untuk kembali lagi. Disebutkan dia, jumlah pedagang oprokan saat ini ada sekitar 150 orang. Sementara jumlah pedagang yang mendirikan selter di bagian selatan pasar, saat ini tercatat 76 orang. Dengan kondisi itu, DPP pun mengatur waktu operasi bagi para pedagang agar tidak muncul kecemburuan. Dan dalam waktu dekat, pihaknya akan menata pasar tersebut.

sry

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif