Soloraya
Sabtu, 12 Mei 2012 - 12:14 WIB

PASAR KLITHIKAN: Pedagang Ponsel Keluhkan Sepinya Pengunjung

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Rahman/JIBI/Bisnis Indonesia)

ILUSTRASI (Rahman/JIBI/Bisnis Indonesia)

SOLO – Kios-kios ponsel di lantai dua Pasar Klithikan Notoharjo, Semanggi, Solo kian hari kian sepi saja. Arya, 26, pemilik kios Arya Cell mengaku pengunjung jauh berkurang dibanding tiga tahun lalu. “Sekarang paling hanya beberapa orang yang datang, padahal dulu ramai, bisa 60 pengunjung yang datang hari biasa,” katanya.

Advertisement

Husen, 39, sependapat. Kiosnya di lantai dua sepi-sepi saja. Untung ia punya kios lain di daerah Gilingan sehingga biaya operasional kios bisa tetap dibayar. “Kalau di sini, saya biasanya beli ponsel bekas saja, nanti jualnya di kios yang satu lagi.”

Menurutnya persaingan dagang yang semakin ketat membuat banyak pedagang ponsel di Klithikan Semanggi tutup. Beberapa bahkan kabur karena terbelit hutang di koperasi. Pembeli ponsel kini lebih suka berbelanja di Pasar Singosaren yang lebih nyaman.

“Masalahnya dulu itu beberapa kios dikasih gratis karena sebagian ada pedagang pindahan dari Banjarsari. Jadi kalau mereka tutup pun rasanya enggak sayang karena mereka enggak keluar uang banyak,” tambah Husen yang mengaku rajin bayar retribusi sebesar Rp2.500 per hari.

Advertisement

Sementara itu, Arya menduga pelayanan yang kurang memuaskan di Pasar Klithikan Semanggi jadi salah satu penyebab sepinya peminat pembeli. “Kadang ada penjual yang suka bilang ponselnya bagus, padahal barang rusak. Jadi sebagian orang menganggap hape di sini jelek semua.”

Pedagang ponsel pun berharap bahwa Dinas Pengelola Pasar (DPP) kembali mempromosikan Pasar Klithikan Semanggi supaya kembali ramai. “Sekitar lima tahun lalu, saya bisa beli motor dari jualan di sini. Sekarang ya sudah tidak bisa lagi,” kata Husen.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif