SOLOPOS.COM - Tim Pengendalian Inflasi Daerah Wonogiri melakukan sidak di pasar Wonogiri Kota menjelang Lebaran 2023, Kamis (13/4/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Wonogiri melakukan sidak atau inspeksi mendadak di Pasar Kota Wonogiri menjelang Lebaran 2023 atau Idulfitiri 1444 H, Kamis (13/4/2023).

Hasil pengecekan diketahui harga sejumlah bahan pangan relatif stabil. Namun persediaan beberapa komoditas dari pemerintah terpantau kurang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pantauan Solopos.com di Pasar Kota Wonogiri, TPID Wonogiri memantau harga dan ketersediaan sejumlah bahan pangan dan komoditas penting di sejumlah pedagang yang dipilih secara acak.

Di area pedagang daging ayam dan sapi, tim juga memeriksa kadar air dalam daging. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar air daging tersebut masih dalam taraf normal, tidak melebihi batas toleransi 77%.

Sekretaris TPID Wonogiri, Aris Widodo, mengatakan sidak di Pasar Kota Wonogiri dilakukan untuk memantau harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Lebaran 2023. Ketersediaan komoditas sejumlah bahan pokok terpantau aman untuk mencukupi kebutuhan.

Harga-harga bahan pokok pun masih stabil. Hanya ada beberapa bahan pokok yang harganya mulai naik seperti daging ayam. Namun kenaikan harga itu tidak terlalu signifikan. Bahkan ada bahan pangan yang harganya turun seperti cabai.

“Harga dan ketersediaan pangan relatif aman. Bisa dikatakan belum ada inflasi. Kenaikan harga bahan pokok diprediksi terjadi mulai H-3 Lebaran,” kata Aris saat diwawancarai Solopos.com selepas sidak di Pasar Kota Wonogiri, Kamis.

Dia melanjutkan dari keterangan sejumlah pedagang, pasokan beras Bulog dan Minyakita masih tersendat. Selama sebulan terakhir, pedagang tidak mendapatkan pasokan beras Bulog. Hal itu lantaran beras tersebut bakal digunakan untuk bantuan pangan kepada masyarakat.

Pasokan Minyakita Minim

“Sidak itu akan menjadi bahan evaluasi TPID dalam menjaga inflasi saat momen Lebaran,” ujar dia. Salah satu pedagang, Endang, menyampaikan pasokan Minyakita di Pasar Wonogiri relatif sedikit.

Padahal minyak goreng subsidi pemerintah itu paling diburu masyarakat karena dihargai murah yaitu Rp14.000/liter. Sementara minyak merek lain lebih mahal, yaitu mencapai lebih dari Rp20.000/liter.

“Ini [Minyakita] lagi kosong. Kalau ada pun pengirimannya telat. Dari gudang di Purwodadi ke sini pengirimannya sampai 10 hari,” kata Endang.

Pedagang aneka bahan pangan lain, Siti Tarto, mengungkapkan sudah sebulan terakhir ini beras Bulog tidak tersalurkan ke pasar di Wonogiri. Informasi yang dia dapatkan, hal itu karena beras Bulog bakal digunakan untuk bantuan pangan sehingga penyaluran ke pasar tersendat.

“Padahal harganya lebih murah dari beras jenis atau merek lain, yaitu Rp9.450/kg. Kalau beras lain ada yang Rp12.000/kg,” ujar Siti.

Sementara itu, pedagang daging ayam, Sri Wahyuni, menyebut harga daging ayam mulai naik sejak hari kelima Ramadan, dari yang semula Rp30.000/kg naik menjadi Rp33.000/kg. Dia memprediksi harga daging ayam bakal terus naik sampai Lebaran 2023.

“Biasanya kalau mendekati Lebaran naik terus. Bisa sampai Rp40.000/kg,” kata perempuan asal Sukoharjo itu. Menjelang Lebaran, tingkat penjualan daging ayam di lapak Sri belum naik signifikan. Dalam sehari Sri bisa menjual satu-dua kwintal daging ayam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya