SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Krisak, Selogiri, Wonogiri, sudah menempati pasar darurat di sisi selatan pasar, Senin (22/5/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Pedagang Pasar Krisak, Selogiri, Wonogiri, sudah pindah berjualan sementara di lokasi darurat sebelah selatan tidak jauh dari bangunan pasar sejak awal Mei 2023. Sementara ini pembangunan pasar darurat masih menggunakan dana swadaya para pedagang.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Krisak, Sunadi,  mengatakan para pedagang sudah mulai pindah di pasar darurat sejak awal Mei 2023 lantaran per 30 April Pasar Krisak sudah harus dikosongkan untuk kemudian dilelang. Para pedagang secara swadaya membangun pasar darurat di sebelah selatan Pasar Krisak

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri baru menganggarkan pembangunan pasar darurat pada akhir Juni 2023. Para pedagang terpaksa menggunakan dana pribadi untuk membangun kios darurat karena mereka tidak bisa menunggu lama untuk kembali berdagang.

“Kalau harus menunggu dua bulan, sejak awal Mei 2023 hingga akhir Juni 2023 kelamaan, karena kami harus segera berdagang lagi. Maka kami swadaya untuk siapkan sendiri pasar darurat. Tapi lahannya sudah disiapkan Pemkab,” kata Sunadi saat ditemui Solopos.com di Pasar Darurat Krisak, Wonogiri, Senin (22/5/2023).

Dia melanjutkan para pedagang mengeluarkan dana swadaya senilai sekitar Rp30 juta untuk meratakan tanah yang digunakan untuk pasar darurat, menyewa atap sementara, dan pemasangan listrik. Jumlah pedagang yang turut membantu menyiapkan dana swadaya itu sekitar 100 orang. 

Luas lahan yang disiapkan Pemkab untuk pasar darurat itu seluas 14 meter x 52 meter. Luasan itu tidak bisa menampung semua pedagang pasar. Beberapa pedagang harus menyewa lahan secara mandiri di samping kanan-kiri lahan yang disiapkan Pemkab Wonogiri untuk pasar darurat. 

Proses Lelang Bangunan

“Kalau kios saya ini enggak masuk lahan yang disewa Pemkab. Saya sewa sendiri Rp400.000/bulan. Ada beberapa pedagang yang seperti saya karena dagangan kami harus ditutup. Kalau untuk sekadar pedagang sayur begitu, cukup dagang di lapak enggak masalah,” kata pedagang aneka bahan pangan itu.

Kendati demikian, lanjut Sunadi, proses relokasi pedagang Pasar Krisak Wonogiri berjalan cukup tertib dan aman. Jumlah pengunjung pasar pun cenderung masih stabil meski beberapa pelanggan harus mencari kios atau lapak pedagang langganannya.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Sulistyo Adi, mengungkapkan revitalisasi Pasar Krisak sudah dalam tahap tinjauan nilai bangunan. Setelah itu akan dilanjutkan proses lelang bangunan tersebut. 

“Baru kemudian proses lelang proyek revitalisasi, kira-kira mulai Juli 2023. Proses lelang barang bekas pasar membutuhkan waktu sebulan. Hal itu mengapa penganggaran pasar darurat mulai Juni 2023,” kata Sulistyo saat ditemui Solopos.com di Kantor Dinas KUKM Perindag 2023.

Menurut dia, nilai anggaran pengadaan barang dan jasa pasar darurat Krisak senilai Rp124,9 juta. Selain Pasar Krisak, Pasar Ngadirojo juga bakal direvitalisasi. Saat ini pedagang Pasar Ngadirojo juga sudah direlokasi.

Dia menyampaikan nilai proyek revitalisasi dua pasar itu masing-masing Rp5 miliar. Pengerjaan revitalisasi dua pasar itu ditargetkan selesai pada Desember 2023 dengan masa pengerjaan maksimal 150 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya