Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota Solo terus berkomitmen melakukan revitalisasi pasar tradisional. Selesai dengan Pasar Legi, selanjutnya Pasar Jongke dan Harjodaksino bakal direvitalisasi.
Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi, saat ditemui wartawan, Senin (13/12/2021), mengatakan mulai mempersiapkan rencana revitalisasi Pasar Jongke. Dalam waktu dekat bakal mengajukan detail engineering design (DED) ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Heru dan tim juga telah menyusun anggaran untuk pembangunan pasar tersebut. “Ya kalau melihat DED baru dibuat 2022, kemungkinan dibangun 2023, selesai 2024. Pasar Jongke kami sudah mengajukan DED. Ini tinggal sama-sama mengawal di kementerian,” terangnya.
Baca Juga: 17 Bangunan Keraton Solo Mendesak Direhab, Butuh Ratusan Miliar Rupiah
Baca Juga: 17 Bangunan Keraton Solo Mendesak Direhab, Butuh Ratusan Miliar Rupiah
Lebih lanjut, Heru menyebutkan pedagang Pasar Jongke saat ini sebanyak 1.600 orang. Saat revitalisasi nanti, pedagang tradisional Solo itu bakal menempati pasar darurat di sekitar kawasan tersebut.
Pilihan sementara yakni lapangan. Namun detail teknisnya masih didiskusikan. “Sementara Jongke yang sudah kami proses. Harjodaksino belum. Tahun 2022 nanti fokus mengurusi DED itu dulu. Enggak ada pembangunan pasar,” katanya.
Baca Juga: BNNP Jateng dan BNNK Solo Sita Aset Sindikat Narkoba Rp683 Juta
Renovasi pasar dengan konsep green building ini menggunakan anggaran dari Kementerian PUPR, sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) No 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Selesai serah terima dari Kementerian PUPR ke Pemkot Solo, mereka proses sosialisasi zonasi kios kepada para pedagang. Selanjutnya pembagian kios, pindahan, dan peresmian pada 2022 mendatang.
Baca Juga: Ekspedisi Ekonomi Digital 2021, BNI Xpora Dorong Ekspansi Bisnis Menuju Pasar Global
Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Dinas Perdagangan Solo, Joko Sartono, mengatakan revitalisasi Pasar Legi Solo menggunakan konsep green building. Pasar dibuat memenuhi standar inklusif dengan menyediakan beberapa fasilitas yang ramah disabilitas.
Meskipun saat ini belum ada pemasangan guiding block. Selanjutnya, revitalisasi pasar lain juga bakal menerapkan konsep inklusif yang ramah disabilitas. Misalnya membuatkan akses untuk kursi roda, adanya guiding block, serta kamar mandi yang muat untuk kursi roda.