Soloraya
Kamis, 13 Januari 2022 - 19:45 WIB

Pasar Legi Solo Diresmikan 20 Januari, Presiden Jokowi Hadir?

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Kota Solo meminta pedagang Pasar Legi di pasar darurat segera pindah ke bangunan baru, Kamis (13/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan Pasar Legi Solo bakal diresmikan pada Kamis (20/1/2022). Karena itulah, Gibran meminta ribuan pedagang segera pindah dan berjualan di gedung baru paling lambat Kamis (13/1/2022).

Kabar yang berembus, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir meresmikan pasar yang ludes terbakar 2018 lalu itu. Namun, mengenai hal itu, Gibran mengaku belum mendapat kepastian.

Advertisement

Baca Juga: Pedagang Pasar Legi Solo Ngeyel Belum Pindah, Gibran: Besok Terakhir!

“Saya belum menerima jadwal [peresmian oleh Presiden], pokoknya tanggal 20 Januari, sekitaran pasar sudah harus bersih semua, yang penting pedagang masuk dulu. Transaksi di dalam semua. Kalau menolak [masuk pasar], nanti dapat teguran dan punishment dari Dinas Perdagangan,” katanya kepada wartawan di sela pemantauan pembongkaran pasar darurat Pasar Legi Solo, Kamis siang.

Gibran menyebut alasan pedagang tak segera pindah karena menunggu hari terakhir. Namun, ia memastikan tak ada penolakan dan seluruh pedagang kooperatif dengan ketentuan dari Pemkot Solo. Sanksi bagi pedagang yang tak segera menempati kios dan los adalah pencabutan surat hak penempatan (SHP).

Advertisement

Baca Juga: Tak Perlu Bingung di Pasar Legi Solo, Seperti Ini Pembagian Zonasinya

Hal itu berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No 1/2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional. “Kalau masih jualan di luar ya diambil. Tapi ini sudah dibongkar semua kok, semua sudah masuk. Kami koordinasi mengecek lokasi bersama Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Lingkungan Hidup, dan sebagainya,” imbuh Kepala Disdag Kota Solo, Heru Sunardi.

Ia menyebut jumlah pedagang di pasar lama maupun pasar baru masih sama, yakni 2.009 orang, ditambah 700-800 pedagang oprokan pagi, siang, dan malam. Mereka berjualan bergantian di mana setiap sifnya ada 300-an pedagang. “Paling banyak saat sore dan malam. Meski mereka berjualan malam hari, tetap harus di dalam pasar, enggak boleh di sekitaran pasar,” tutupnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif