SOLOPOS.COM - Generasi pertama pedagang Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo, Saemuri, 75. (Solopos/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Perdagangan serta Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) berencana membangun kembali Pasar Mebel di Ngemplak, Gilingan, Banjarsari. Bangunan baru akan dijadikan sentra Industri Kecil Menengah (IKM).

Sementara pedagang bakal direlokasi ke pasar baru yakni bekas makam Tionghoa, Bong Mojo, di Mipitan, Jebres, Solo. Rencana pembangunan Sentra IKM yang menelan anggaran Rp50 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian Sektor Industri Kecil dan Menengah tersebut diwarnai penolakan karena dianggap merugikan pedagang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, ini bukanlah kali pertama pedagang Pasar Mebel diminta pindah ke bekas makam. Lahan yang mereka tempat di Bibis Kulon, Gilingan, Banjarsari, Solo, saat ini tersebut sebelumnya juga bekas kuburan.

Baca Juga: Ada Penolakan, Gibran Pastikan Sentra IKM Mebel Gilingan Tetap Dibangun

Pedagang melakukan selametan dan bersih-bersih permakaman sebelum digunakan sebagai tempat berjualan. Pasar Mebel Gilingan Solo merupakan pindahan dari pedagang di Jl Pamedan Kepatihan Wetan, depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo.

Sekitar 1970-an mereka kemudian diminta pindah karena lokasinya dianggap tak memadai. Apalagi bertempat di depan kantor pemerintahan. Pedagang kemudian dipindah ke bekas kuburan di Bibis Kulon atas izin wali kota saat itu.

Namun, mereka sendiri yang membangun kios-kios. “Dulu pedagang sendiri yang membangun. Kami yang mbabati, mindahi kuburan,” kata Saemuri, 75, pedagang generasi kedua pasar tersebut.

Baca Juga: Pedagang Pasar Mebel Gilingan Solo Merasa Ditipu Pemkot soal Sentra IKM

3 Kali Kebakaran

Saemuri ingat betul sebelumnya ia dan sang ayah berjualan di pasar depan Kantor Kejaksaan Negeri Solo. Kala itu ada 60-an pedagang yang berjualan. Perkembangan pasar di pinggir jalan itu dianggap mengganggu kemudian ditertibkan di kawasan Bibis Kulon.

Menurut Saemuri, kompleks dengan nama awal Pasar Mebel Berdikari ini diresmikan dengan diberi identitas RT dan RW. Hal itulah yang membuat beberapa pedagang kemudian juga menetap di sana. Pasar tersebut pernah mengalami tiga kali kebakaran yakni pada 1994, 2007, dan 2014. Kebakaran diduga terjadi karena korsleting.

Baca Juga: Hendak Mengadu ke DPRD, Pedagang Pasar Mebel Gilingan Solo Kecele

“Saya kira kalau pasar ini akan digusur istilahnya dipindah [ke Eks Bong Mojo], rasanya kurang cocok. Harapannya ya supaya pemerintah mau ngayomi rakyat kecil di Bibis Kulon, Pasar Mebel, Berdikari Sendiri,” kata Saemuri.

Pada pemberitaan sebelumnya, Pemkot Solo tetap berkukuh membangun Pasar Mebel Gilingan Solo menjadi sentra IKM dan memindahkan ke lokasi baru di bekas makam Bong Mojo, Jebres. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan sentra IKM itu membantu mendongkrak ekspor dari Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya