SOLOPOS.COM - Balai Kota Solo (Dok/JIBI./Solopos)

Balai Kota Solo (Dok/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Balai Kota Solo (Dok/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo menyiapkan program pasar murah bagi puluhan ribu warga miskin di Kota Bengawan. Kegiatan yang akan digelar akhir Juli di Balai Kota ini akan diisi 44 stand barang kebutuhan pokok.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut Wakil Walikota (Wawali) Solo, Achmad Purnomo, agenda pasar murah didasari kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat mengurangi beban rakyat miskin pasca kenaikan BBM.

“Sudah ada 44 stand yang menyatakan kesediaannya ikut serta,” ujar Wawali saat ditemui wartawan di Balai Kota, Kamis (18/7/2013).

Wawali mengatakan agenda pasar murah sengaja dijadwalkan mendekati Lebaran. Hal itu untuk mengakomodasi warga kurang mampu agar dapat mencukupi kebutuhannya saat Hari Raya. Ihwal prosedur keikutsertaan pasar murah, pihaknya akan membagikan kupon bagi warga miskin yang berhak. Wawali menegaskan, hanya warga pemilik kupon yang berhak menikmati program tersebut.

“Ini untuk mengantisipasi bantuan tidak tepat sasaran. Nanti pembagian kuponnya akan didasari data jumlah warga miskin di Solo,” terangnya.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Subagiyo, mengatakan berdasarkan koordinasi terakhir, sejumlah toko modern positif mendukung pasar murah. Subagiyo mengklaim toko modern tersebut bakal menawarkan diskon barang kebutuhan pokok hingga 75%.

“Ada juga pihak yang akan menyetok jeruk lokal sebanyak dua ton. Buah itu akan dijual Rp5.000-Rp7.000 per kilogram dari harga normal sebesar Rp22.000 per kilogram,” tuturnya.
Dirinya menambahkan sudah banyak pengusaha yang menyatakan kesediaannya bergabung di pasar murah. Pihaknya tinggal menunggu pengusaha memastikan jumlah stand yang dibutuhkan.

Sementara itu, pasar murah juga akan dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Solo pada akhir Ramadan mendatang. Menurut Kepala Disperindag, Rohanah, ada sekitar 10.000 warga miskin Solo yang mendapat jatah program tersebut. Pihaknya berharap pasar murah mampu sedikit memupus dampak kenaikan harga BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya