SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Warga mengantre membeli gula pasir dan beras yang masih tersisa dalam Pasar Murah di Balai Desa Malanggaten, Kebakkramat, Karanganyar, Jumat (19/7) pagi. (Tri Indrawati/JIBI)

Warga mengantre membeli gula pasir dan beras yang masih tersisa dalam Pasar Murah di Balai Desa Malanggaten, Kebakkramat, Karanganyar, Jumat (19/7) pagi. (Tri Indrawati/JIBI)

“Kula nyuwun gulane mawon Pak, berase mboten sah sampun panen [Saya minta gulanya saja Pak, berasnya tidak usah sudah panen],” seru Marsi, 42, kepada petugas Pasar Murah yang digelar di Balai Desa Malanggaten, Kebakkramat, Karanganyar, Jumat (19/7/2013).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pagi itu, Warsi sengaja bertandang ke balai desa untuk berburu sembako berharga miring. Sedianya, dia juga ingin membeli telur ayam, minyak goreng, serta teh.

Namun, warga Malanggaten itu hanya kebagian satu paket gula pasir lantaran terlambat datang lokasi. “Saya baru saja tahu, langsung ke sini eh ternyata sudah ludes, tinggal gula sama beras,” ujar dia saat dijumpai solopos.com seusai membeli gula pasir sekitar pukul 10.00 WIB.

Kekecewaan serupa juga dialami warga Malanggaten lainnya, Suparni, 49, yang hanya kebagian satu paket gula pasir dan beras. “Sebenarnya juga pengin beli telur dan minyak, tapi sudah habis,” ucap dia.
Kendati tak dapat membawa pulang seluruh jenis sembako, Suparni mengaku bersyukur dapat berbelanja kebutuhan pokok rumah tangga dengan harga murah.

Beras yang biasa dijual di pasar seharga Rp8.000 dapat dia peroleh dengan harga Rp32.000 untuk lima kg atau sekitar Rp6.400 per kg. Sementara, dua kg gula pasir hanya dibanderol dengan harga Rp17.000.
“Di pasar gula pasir sekitar Rp10.000 per kg hingga Rp11.000 per kg. Tentu kami sangat senang ada Pasar Murah seperti ini, kalau diadakan lagi juga boleh,” timpal kakak iparnya yang juga bernama Suparni, 54.

Kasubbag Sumber Daya Alam Bagian Perekonomian Sekda Karanganyar, Farida, mengatakan antusiasme masyarakat dalam Pasar Murah kali itu sungguh luar biasa. Sejak resmi dibuka pada pukul 08.00 WIB, warga yang dominan ibu-ibu rumah tangga telah tumpah ruah di halaman balai desa.

“Wah tadi banyak sekali yang datang, bejubel. Kami sampai kewalahan melayani, untungnya dibantu aparat kepolisian, militer, dan perangkat desa,” ungkap dia.

Farida menguraikan terdapat tujuh jenis barang yang dijual dalam Pasar Murah, yakni beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, sirup, mie instan, dan teh. Minyak goreng dijual seharga Rp9.000 per kg, sirup seharga Rp8.000 per botol, dan telur ayam seharga Rp16.000 per kg. Sementara itu, mie instan dibanderol dengan harga Rp12.000 per 10 bungkus dan teh seharga Rp14.000 per pres.

Camat Kebakkramat, Sri Suboko, menjelaskan Pasar Murah sengaja digelar di Desa Malanggaten karena lokasinya yang berada di tengah kecamatan. Selain itu, warga desa itu dinilai lebih membutuhkan Pasar Murah. “Di sini yang paling banyak terdata sebagai penerima raskin, lagipula warga desa lain kan juga bisa berbelanja ke sini,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya