SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasar murah (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO—Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana mengadakan pasar murah sepekan menjelang Lebaran. Jumlahnya 1.300 paket senilai Rp75.000. Hal tersebut dilakukan untuk membantu mengendalikan harga barang kebutuhan pokok.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Solo, Rohanah, mengatakan saat Ramadan dan menjelang Lebaran, konsumsi masyarakat meningkat secara signifikan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut dia, peningkatan konsumsi tersebut disebabkan banyaknya isntansi atau lembaga yang mengadakan buka puasa bersama.

Permintaan yang meningkat akan mengerek harga barang kebutuhan pokok sehingga hal tersebut akan menyebabkan inflasi. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan dengan mengadakan pasar murah yang ditujukan bagi masyarakat kurang mampu.

“Inflasi di Solo biasanya dipicu oleh barang kebutuhan pokok. Ada sekitar 18-22 bahan pokok strategis yang perubahan harganya sangat mempengaruhi inflasi. Oleh karena itu, sebagai anggota TPID [Tim Pengendali Inflasi Daerah], kami melakukan berbagai upaya salah satunya mengadakan pasar murah,” ungkap Rohanah saat ditemui wartawan di Graha Waris Sejahtera, Senin (23/6/2014).

Pasar Semanggi

Dia mengatakan, pasar murah akan diadakan sepekan menjelang Lebaran. Lokasi pasar murah akan diadakan di Pasar Semanggi. Rohanah mengatakan sengaja memilih daerah pinggiran karena di daerah tersebut banyak masyarakat kurang mampu sehingga dirasa lebih tepat sasaran karena banyak yang membutuhkan bantuan.

“Kami berencana membuat 1.300 paket yang nilainya Rp75.000 per paket tapi dijual dengan harga yang lebih murah. Kami sedang mengusulkan supaya paket sembako tersebut tidak perlu ditebus dengan uang. Tapi kalau tidak bisa, kami usahakan harganya tidak lebih dari Rp5.000 per paket,” paparnya.

Pengadaan pasar murah tersebut, menurut dia, berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu, pihaknya juga berencana mengajak Badan Urusan Logistik (Bulog) dan pedagang grosir atau minimarket dan supermarket untuk bisa menjual produk yang lebih murah dalam gelaran pasar murah tersebut.

Meski begitu, pihaknya menegaskan, barang yang dijual ditekankan bukan barang yang mendekati expired. Sementara itu, untuk data penerima bantuan sembako murah tersebut pihaknya bekerja sama dengan kelurahan setempat supaya tidak salah sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya