Soloraya
Rabu, 5 Oktober 2011 - 19:12 WIB

Pasar Pucangsawit masih sepi, pedagang ancam kembalikan kios jika ditarik retribusi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SEPI -- Bangunan Pasar Pucangsawit saat baru saja diresmikan awal tahun ini. Hingga kini pasar itu masih sepi sehingga para pedagang mengeluh. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Sebagian pedagang Pasar Pucangsawit, Jebres mengancam akan mengembalikan kios bila Dinas Pengelola Pasar (DPP) menarik retribusi dalam waktu dekat ini.

SEPI -- Bangunan Pasar Pucangsawit saat baru saja diresmikan awal tahun ini. Hingga kini pasar itu masih sepi sehingga para pedagang mengeluh. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Advertisement
Pasalnya pasar yang mulai beroperasi awal tahun ini tersebut masih sepi pembeli. Ancaman itu seperti diungkapkan salah seorang pedagang Pasar Pucangsawit, yang tidak mau disebut namanya, saat ditemui wartawan, Rabu (5/10/2011). “Untuk penarikan retribusi baru akan dibahas bulan November. Tapi mending saya kembalikan kios bila retribusi ditarik dalam kondisi pasar masih sepi seperti sekarang,” tuturnya.

Penggratisan retribusi sesuai kebijakan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan saat pembukaan operasional pasar. Penarikan retribusi baru dilakukan setelah enam bulan atau bila kondisi pasar sudah hidup atau ramai pembeli. Sayangnya lebih dari enam bulan terakhir bisnis di pasar tak jua menggeliat kendati beraneka trik telah dilakukan. Termasuk gelaran car free day (CFD) di Jl Ir Juanda sejak dua pekan terakhir.

Kegiatan CFD belum juga mampu mengangkat usaha para pedagang pasar. Sebagian pedagang masih memilih tiarap sembari menunggu pasar benar-benar ramai. Mereka ogah berjualan saat kondisi sepi pembeli karena tidak mau nombok. Kepala DPP Solo, Subagiyo menjelaskan pihaknya belum akan menarik retribusi kepada para pedagang. Sebab kondisi pasar memang masih sepi pembeli. Biaya pemakaian listrik, petugas kebersihan dan operasional lain masih ditanggung oleh Pemkot Solo dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). “Saya tidak hafal berapa subsidi untuk pasar ini,” jelasnya saat dimintai keterangan.

Advertisement

Dana subsidi operasional Pasar Pucangsawit dan beberapa pasar tradisional lain masuk dalam APBD 2011. Setidaknya akhir tahun ini DPP akan melakukan evaluasi untuk mengkaji sudah bisa atau belumkah penarikan retribusi pasar. Selama menunggu momentum penarikan retribusi, DPP terus melakukan sejumlah pendekatan supaya pasar bisa lebih menggeliat. Berdasar catatan Espos persoalan pasar sepi tidak hanya terjadi di Pasar Pucangsawit. Setelah sekitar tiga tahun beroperasi, Pasar Panggungrejo, belakang Kantor Kecamatan Jebres, masih sepi. Sebelumnya Walikota menyatakan masih mencari jurus untuk meramaikan pasar.

kur

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif