SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Kuryo, Desa Wonorejo, Jatiyoso, Karanganyar yang roboh diterjang hujan deras dan angin kencang, Sabtu (1/10/2016). Foto diambil Minggu (2/10/2016). (Kurniawan/JIBI/Karanganyar)

Hujan deras membuat Pasar Kuryo, Jatiyoso, Karanganyar, roboh. Selaun itu, jalan menuju SMPN 1 Jatiyoso longsor.

Solopos.com, KARANGANYAR — Hujan deras yang mengguyur Karanganyar, Sabtu (1/10/2016) sore, membuat pasar tradisional di Dusun Kuryo, Wonorejo, Jatiyoso, roboh, sekitar pukul 16.30 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tidak ada korban jiwa atau luka dalam musibah tersebut. Saat pasar yang buka pada hari pasaran Pahing dan Kliwon itu ambruk, kondisinya sedang tidak ada pedagang dan pembeli. Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, Minggu (2/10/2016) pagi, ada sekitar 30 pedagang yang biasa menggelar dagangan di pasar itu. Dagangan yang dijual yaitu sayur mayur dan hasil bumi.

Pasar Kuryo tak begitu besar lantaran hanya pasar dusun. Bangunan pasar berbentuk letter U dengan atap seng. Hingga Minggu, belum ada perbaikan pasar kendati kerusakan sudah dilaporkan.

Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Sudrajat, mengatakan pihaknya sudah melaporkan musibah ambruknya Pasar Kuryo ke Pemkab Karanganyar melalui Pemerintah Kecamatan Jatiyoso. Dia berencana memasang tenda-tenda sebagai pasar darurat di area pasar tersebut Senin (3/10/2016). “Target kami pasar tetap bisa beroperasi. Kami akan pasang tenda-tenda,” tutur dia.

Sudrajat memperkirakan kerugian materiil akibat robohnya pasar sekitar Rp100 juta. Dia berharap bantuan Pemkab Karanganyar untuk membangun kembali Pasar Kuryo dalam waktu dekat.

Di sisi lain, hujan deras Sabtu sore membuat jalan Jatisawit, Jatiyoso, tepatnya di depan KUA Jatiyoso, kian kritis. Badan jalan tersebut tersisa separuhnya lantaran terus menurus mengalami longsor.

Pantauan Solopos.com, pengguna jalan, utamanya mobil, harus ekstra hati-hati saat melintas. Pasalnya di sekitar titik longsor terdapat retakan tanah yang bisa longsor sewaktu-waktu, utamanya saat hujan.

Camat Jatiyoso, Sundoro Budhi Karyanto, mengatakan longsor di depan Kantor Urusan Agama (KUA) Jatiyoso terjadi beberapa kali. Kali pertama terjadi longsor pada awal Ramadan 2016, disusul beberapa kali longsor susulan.

“Sudah kami laporkan resmi ke Pemkab Karanganyar. Bahkan Pak Bupati pun sudah dua kali mengecek kondisi jalan yang longsor. Pemkab tengah menyusun rencana penanganannya,” tutur dia.

Menurut Sundoro semula Pemkab akan memperbaiki jalan Jatisawit-Jatipurwo sepanjang 2,5 kilometer tahun ini. Tapi karena ada bagian jalan yang longsor, harus ada perubahan desain. “Volume yang longsor cukup besar, ketinggiannya saja sampai 30 meter. Rencana awal tahun ini jalan Jatisawit-Jatipurwo diperbaiki tahun ini. Tapi ada perubahan karena jalannya longsor,” imbuh dia.

Penuturan senada disampaikan Kades Jatisawit, Triatmono. Dia berharap longsor tidak sampai memutus jalan. Sebab jalan tersebut jalur utama ke SMPN 1 Jatiyoso. “Kasihan anak-anak SMPN 1 Jatiyoso kalau sampai jalan putus. Memang masih ada dua jalur alternatif ke sekolah. Tapi jalurnya memutar jauh, sekitar 6 km,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya