SOLOPOS.COM - Kepala Disperindag Sukoharjo, A.A. Bambang Haryanto, mengecek lantai II Pasar Tawangsari, Sukoharjo, Senin (15/12/2014). Dia mengklaim zona pakaian dan sejenisnya itu sudah representatif bagi pedagang dan pembeli. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pasar Tawangsari di Sukoharjo mematok harga sewa kios Rp7 juta/tahun.

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo mematok harga kios di Pasar Tawangsari kepada pedagang baru hingga Rp7 juta/tahun.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Disperindag Sukoharjo, A.A. Bambang Haryanto, mengatakan sisa kios dan los di Pasar Tawangsari sudah diinventarisasi. Hasil inventarisasi menunjukkan terdapat 18 kios dan puluhan los yang masih kosong.

“Jumlah kios dan los yang dibangun memang lebih banyak dari jumlah pedagang lama. Sekarang semua pedagang lama sudah dapat los maupun kios. Sisa kios dan los itu nantinya bisa disewa oleh pedagang oprokan atau pedagang baru yang berminat,” jelas pria yang akrab disapa Anton ini saat ditemui wartawan di Gatak, Kamis (29/1/2015) terkait sewa di Pasar Tawangsari.

Anton menjelaskan harga sewa los di Pasar Tawangsari dipatok senilai Rp1,6 juta/tahun. Sementara harga sewa kios besarnya bervariasi sesuai dengan letaknya. “Harga sewa kios nanti ada yang Rp7 juta, Rp6 juta, Rp5 juta dan Rp4 juta/tahun. Semakin strategis letak kios maka harga sewa semakin mahal. Jadi, harga sewa kios yang menghadap ke lorong tentu lebih rendah dari harga sewa kios yang menghadap ke jalan depan pasar,” terang Anton.

Ketentuan harga sewa kios maupun los kepada pedagang baru di Pasar Tawangsari itu juga berlaku untuk kios dan los di Pasar Ir. Soekarno. Anton mengaku sudah menginventarisasi jumlah kios maupun los di Pasar Ir. Soekarno yang masih kosong.

“Hasil inventarisasi sisa kios dan los di Pasar Tawangsari maupun Pasar Ir. Soekarno sudah diserahkan kepada Pak Bupati. Sekarang saya masih menunggu dispo [disposisi] turun. Saat ini, kami tinggal menginventarisasi kios dan los di Pasar Gawok yang masih kosong,” papar Anton.

Menurut Anton, terdapat sejumlah kios di Pasar Gawok yang masih kosong karena surat izin penempatan (SIP) belum diambil pedagang. “Mereka sudah kami hubungi supaya bisa segera menempati kios atau los. Kami tidak langsung ambil alih kios atau los itu karena bisa bikin ramai dengan pedagang,” lanjut Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya