SOLOPOS.COM - Petugas menunjukkan salah satu kamera pengintai atau circuit closed television (CCTV) di Pasar Sambi, Boyolali. Foto diambil akhir pekan lalu. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Boyolali, Pasar Sambi dilengkap dengan perangkat kamera CCTV dan ruang laktasi.

Solopos.com, BOYOLALI — Pasar Sambi masih beraroma cat. Dilihat dari desainnya, pasar yang baru selesai dibangun itu cukup ramah bagi perempuan dan anak-anak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Di sana tak ada lorong gelap ataupun sudut bangunan yang buntu. Semua akses jalan pasar saling terhubung satu sama lain. Akses selebar dua meteran juga tak terhalang tembok tinggi.

Di kanan kiri jalan itu hanya ada meja cor beton setinggi bahu orang dewasa berlapis keramik. “Nanti akan dibikin aturan larangan mendirikan bangunan tertutup di dalam pasar. Hal itu lama-lama bisa menjadi hunian dan rawan disalahgunakan,” ujar Slamet M., salah satu petugas Pasar Sambi saat berbincang dengan Solopos.com, akhir pekan lalu.

Kesan sebagai pasar ramah anak dan perempuan ini sangat terlihat jelas di Pasar Sambi. Pertama, di setiap sudut pasar itu terpasang kamera pengintai atau circuit closed television (CCTV). Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung untuk sekelas pasar tradisional di Sambi, yakni 16 unit.

Keberadaan kamera pengintai ini jelas akan menambah aman dan nyaman, khususnya bagi anak-anak dan perempuan yang kerap menjadi sasaran aksi kejahatan. “Nanti akan ada petugas khusus yang memantau kamera CCTV ini. Jumlah petugasnya kami belum tahu. Yang jelas, kamera CCTV ini akan bisa membantu mendeteksi potensi kejahatan,” terang Slamet.

Kedua, pasar yang berdiri di lahan seluas 4.000 meter persegi itu juga dilengkapi ruangan khusus laktasi untuk ibu menyusui. Keberadaan ruangan ini sebagai bentuk kepedulian kepada para pedagang yang mayoritas kaum ibu-ibu.

“Nanti, ibu-ibu yang ingin memberikan ASI untuk anak balitanya bisa ke sini. Selain itu, ruangan ini juga untuk ruangan kesehatan. Nanti ada obat-obatan dan petugas jaganya,” terangnya.

Ketiga, untuk mendukung pasar ramah anak dan perempuan, pasar yang akan diresmikan akhir Januari tersebut juga dilengkapi smoking area. Artinya, para perokok dilarang seenaknya mengisap batang rokok, selain di ruangan yang telah disediakan.

“Meski pasar tradisional, tak sembarang orang bisa merokok. Ini untuk melindungi anak-anak dan ibu-ibu, khususnya yang hamil,” jelas petugas lainnya, Ruzu.

Satu lagi fasilitas yang menambah plus Pasar Sambi, yakni tersedianya akses khusus bagi kaum difabel. Jalan di dalam pasar yang lebar dan tak beranak tangga, membuat pasar kian ramah bagi orang-orang berkebutuhan khusus.

Para difabel yang memakai kursi roda tetap mendapatkan hak yang sama untuk belanja atau berjualan di dalam pasar itu. “Rencananya, Pak Jokowi yang akan meresmikannya. Pasar ini akan menjadi percontohan,” papar Lurah Pasar Sambi Sunu Hadi Riyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya