SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan Pasar Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Sabtu (2/9/2017). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Pemkab Karanganyar menganggarkan Rp6 miliar untuk merevitalisasi Pasar Malangjiwan, Colomadu.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pasar Malangjiwan di utara Kantor Polsek Colomadu, Karanganyar, segera direvitalisasi. Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp6 miliar untuk proyek tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Sekarang ini sedang dalam proses lelang. Nanti setelah ada pemenang, pembangunan segera dilaksanakan. Akhir 2017 ditargetkan pembangunan sudah selesai,” ujar Kepala Dinas Perindstrian Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Karanganyar, Waluyo Dwi Basuki, saat memberi sosialisasi kepada para pedagang di Aula Kantor Kecamatan Colomadu, Sabtu (2/9/2017).

Selain Colomadu, pembangunan pasar dengan dana yang sama nilainya dari pemerintah pusat juga akan dilakukan di Kecamatan Jumapolo. Pada Sabtu, sedikitnya 90 pedagang hadir dari seratus pedagang lebih yang diundang mengikuti sosialisasi pembangunan Pasar Malangjiwan.

Sejumlah pedagang mengatakan banyaknya pedagang yang tak hadir karena mereka lebih memilih berjualan. Pembangunan pasar khusus bagian belakang ini dilakukan karena Pasar Malangjiwan bagian dalam dan belakang sudah kumuh. Karena itu pemerintah berusaha meningkatkan kualitas pasar tersebut.

Lebih lanjut, Waluyo mengatakan dana pembangunan pasar tersebut berasal dari pemerintah pusat. Karena itu Pemkab harus mengikuti permintaan pemberi dana.

Permintaan itu di antaranya ukuran kios harus diseragamkan 2 meter x 2,5 meter per kios. Hal itu membuat pedagang yang mempunyai kios dengan ukuran lebih dari itu keberatan.

“Kalau pedagang yang mempunyai satu kios ukuran 3 meter x 4 meter nanti terus bagaimana? Kalau nanti boleh mengambil dua kios saja kan belum bisa sesuai dengan ukuran kios yang lama?” tanya salah seorang pedagang, Sabar, saat acara sosialisasi itu.

Pedagang lain juga mempertanyakan nasib mereka setelah pembangunan pasar selesai. Beberapa pedagang mengaku khawatir setelah pembangunan selesai mereka dipungut uang tinggi saat akan menempati kios atau los.

Menjawab pertanyaan ini, Waluyo menjamin tidak akan ada pungutan biaya terkait penempatan kios baru. Kalau pun ada paling hanya pemasangan instalasi listrik dari PLN.

“Pemasangan kembali instalasi listrik tentu tidak bisa dihindari karena bangunan lama dirobohkan dan diganti bangunan baru. Kalau ongkos pasang instalasi kira-kira tidak sampai Rp200.000 per kios,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya