SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja memperbaiki kanopi di Pasar Nglano, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Jumat (30/6/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Karanganyar, pedagang Pasar Nglano dilanda keresahan setelah kanopi di pasar tersebut ambruk.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah pedagang di Pasar Nglano, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, dilanda keresahan setelah kanopi di kios burung di pasar tersebut ambruk, Jumat (30/6/2017). Para pedagang khawatir kejadian tersebut terulang kembali di waktu mendatang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu pemilik kios di Pasar Nglano, Bibit Suwanto, mengaku sangat heran dengan ambruknya kanopi di kios burung di Pasar Nglano, beberapa waktu lalu. Ambruknya kanopi itu membuktikan kualitas pembangunan di Pasar Nglano layak dipertanyakan.

“Sebagai pemilik kios, saya menyayangkan kejadian itu. Untung tak ada korban jiwa. Dampak ambruknya kanopi itu memunculkan keresahan di kalangan pedagang. Para pedagang di sini khawatir terjadi hal serupa di waktu mendatang. Kualitas bangunan di Pasar Nglano kan sama antara kios burung dengan kios yang lainnya,” kata Bibit Suwanto kepada Solopos.com, Selasa (4/7/2017).

Bibit mengharapkan tim teknis pembangunan Pasar Nglano mengecek ulang kondisi di pasar yang berdekatan dengan Pabrik Gula (PG) Tasikmadu itu. Pengecekan tersebut guna memberikan rasa nyaman di kalangan pedagang.

“Semua kios di Pasar Nglano perlu dicek ulang. Ini untuk memastikan kondisi di Pasar Nglano nyaman dan aman untuk ditempati. Kalau tidak dicek ulang, para pedagang masih saja khawatir,” katanya.

Hal senada dijelaskan penjual sembako di Pasar Nglano, Ny. Sugeng, 70. Ambruknya kanopi di kios burung masih menjadi perbincangan hangat di kalangan pedagang.

“Rata-rata pedagang di sini kaget. Kok bisa bangunan baru seperti itu [kanopinya ambruk]. Kami jadi waswas. Kami berharap ada pengecekan ulang lagi untuk memastikan kondisi di Pasar Nglano aman dan nyaman,” katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Pasar Nglano yang diresmikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, Januari 2017 lalu, memiliki 183 kios dan delapan los. Pembangunan Pasar Nglano menelan anggaran senilai Rp16,4 miliar.

Komisi C DPRD Karanganyar berencana memanggil tim teknis yang menangani pembangunan pasar itu. Sementara lembaga swadaya masyarakat (LSM) Masyarakat Handarbeni Karanganyar (Mahaka) berniat melaporkan ambruknya kanopi pasar itu ke aparat penegak hukum.

“Jika dalam satu pekan aparat penegak hukum tak bertindak, kami akan melaporkan kasus ini. Dugaan penyimpangan dalam pembangunan pasar ini sangat kentara,” kata Koordinator Mahaka, Kiswadi Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya