SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pasar tradisional Solo, Pemkot membangun pasar darurat Rejosari dibekas bong atau makam.

Solopos.com, SOLO–Sekitar 400-an pedagang Pasar Rejosari segera dipindahkan ke pasar darurat pertengahan Juli mendatang. Pemkot telah menunjuk lahan eks makam di sekitar pasar, sebagai lokasi berjualan sementara bagi pedagang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Solo Subagiyo mengatakan revitalisasi Pasar Rejosari segera dikerjakan. Sehingga pedagang akan dipindahkan ke pasar darurat bekas bong (makam) di sebelah timur pasar. Hal ini dilakukan guna memudahkan pelaksanaan revitalisasi.

“Kami akan membangun pasar darurat di lokasi bekas bong. Pedagang akan kami pindahkan 11 Juli nanti,” terangnya ketika berbincang dengan wartawan di Balai Kota, Jumat (10/6/2016).

DPP telah menyosialisasikan rencana revitalisasi pasar dan pemindahan ke pasar darurat kepada para pedagang. Subagiyo mengklaim, tidak ada penolakan dari pedagang terhadap rencana relokasi tersebut. Mengingat wacana revitalisasi Pasar Rejosari sudah mencuat sejak tahun lalu. “Jadi pedagang sedikit banyak sudah tahu dulu. Sehingga tidak ada masalah,” katanya.

Saat ini Pemkot tengah menyiapkan lelang pengerjaan tahap pertama, yang difokuskan terhadap pembangunan fondasi, lantai dasar, serta pemasangan tiang pancang bangunan. Pelaksanaan proyek tahap pertama menghabiskan dana Rp5,4 miliar dari pos APBD Kota Solo. Sesuai konsep perencanaan, Pasar Rejosari bakal dibangun ulang setinggi dua lantai. Total kebutuhan anggaran mencapai Rp 19,5 miliar, di mana Rp 5,4 miliar dianggarkan dari APBD Kota. Sedangkan sisanya akan menggunakan dana dari bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah di tahun depan.

“Pelaksanaan revitalisasi Pasar Rejosari memang sedikit tertunda, karena ada penyesuaian desain. Dari hasil koordinasi dengan Pemprov, kami diminta menyusun desain sesuai sumber dana. Namun sekarang diubah lagi, desain dijadikan satu,” katanya.

Lantaran ada perubahan desain tersebut memicu penundaan proses lelang. Sebab Pemkot harus menyusun ulang DED yang telah dibuat, serta melakukan sinkronisasi dengan Pemprov terhadap desain tersebut. “Tapi sekarang DED sudah siap dan lelang segera dibuka,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan  akan berupaya mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi pasar tradisional. Pemkot berkomitmen untuk menata pasar tradisional. Dengan harapannya keberadaan pasar tradisional tak kalah dengan pasar modern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya