SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Gading Solo (Bayu JA/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Solo, Pasar Gading menorehkan prestasi.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memboyong penghargaan pengelolaan pasar terbaik di tingkat Jawa Tengah (Jateng). Penghargaan tersebut diterima untuk Pasar Gading yang mengusung Rerajut Ati, artinya resik (bersih), ramah, jujur, aman, dan simpati.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo kepada Solopos.com, Minggu (13/8/2017). “Penghargaan rencananya diserahkan oleh Gubernur Jawa Tengah ke Pemkot Selasa (15/8) di Semarang,” katanya.

Pasar Gading menyabet peringkat pertama pasar tradisional dengan pengelolaan terbaik se-Jawa Tengah. Menurut Subagiyo, penghargaan diberikan kepada Pasar Gading karena dinilai berhasil melibatkan pedagang pasar dengan mengusung moto Rerajut Ati tersebut. Para pedagang pun didorong untuk menjalankan nilai-nilai tersebut selama berjualan.

“Intinya, pembeli berbelanja di pasar itu merasa familiar,” kata dia.

Lebih jauh Subagiyo menjelaskan terdapat kesinambungan antara pedagang, pengelola dan pembeli dalam beraktivitas di pasar tersebut. Subagiyo mengatakan penilaian  kompetisi tingkat provinsi ini dimulai sekitar setahun lalu.

Pemkot menerima surat undangan untuk mengikuti lomba dari Pemprov. Pemkot pun merespons dengan mengirim materi yang diperlukan untuk mengikuti kompetisi. Pada penilaian di lapangan tahap pertama, Pasar Gading berhasil lolos 10 besar.

“Setelah itu ada kunjungan lagi, dan alhamdulillah kita dapat posisi pertama,” kata dia.

Kerja keras Pemkot bersama pedagang pun membuahkan hasil berupa penghargaan pengelolaan pasar tradisional terbaik. Subagiyo mengatakan jika Pasar Gading juga pernah mengikuti lomba sama di 2010 lalu. Namun saat itu Pasar Gading hanya mampu menyabet tiga besar se-Jateng.

“Kemudian kami lakukan evaluasi bersama, beberapa kekurangan kami perbaiki. Hingga akhirnya sekarang bisa juara I di Jawa Tengah,” katanya.

Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo mengatakan Pemkot berkomitmen untuk menata pasar tradisional. Dengan harapan keberadaan pasar tradisional tak kalah dengan pasar modern. Selama ini Pemkot sudah fokus dalam penataan pasar.

Salah satunya merevitalisasi pasar tradisional. Pemberdayaan ekonomi warga merupakan salah satu program utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam program ini pasar tradisional menjadi salah satu penopang penting, karena keberadaan pasar ini menjadi salah satu tolak ukur kemajuan ekonomi kerakyatan.

“Revitalisasi bisa mempengaruhi daya beli masyarakat yang biasa berbelanja di supermarket bisa beralih ke pasar tradisional,” katanya.

Selain itu melalui program revitalisasi, Pemkot ingin membuang kesan kumuh dan bau pada pasar tradisional. Pemkot mempercantik bangunan pasar sehingga terlihat bersih dan tertata rapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya