SOLOPOS.COM - Beberapa pengunjung Pasar Tanggul Solo menggunakan fasilitas travelator, Kamis (9/3/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Solo, dibandingkan pasar tradisional lainnya, Pasar Tanggul dinilai lebih ramah difabel.

Solopos.com, SOLO — Pasar Tanggul Solo dinilai cukup nyaman untuk dikunjungi warga difabel. Meski begitu masih ada beberapa bagian pasar yang perlu dibenahi agar lebih nyaman dikunjungi semua kalangan masyarakat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Koordinator tim uji aksesibilitas pasar dari Self Help Group (DHG) Solo dan Pusat Pengembagan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Masyarakat (PPRBM) Solo, Sunarman Sukamto, mengatakan belum lama ini mengunjungi Pasar Tanggul. Tujuan kunjungan tersebut untuk melihat kondisi pasar, khususnya fasilitas bagi pengunjung pasar.

Menurutnya, Pasar Tanggul sudah cukup layak untuk dijadikan percontohan pembangunan pasar ramah difabel di Solo. “Kami melihat aksesibilitas pasar tersebut sudah cukup nyaman. Sarana untuk naik ke lantai atas juga menggunakan travelator yang cukup landai sehingga kursi roda juga bisa naik dengan aman,” kata dia, Kamis (9/3/2017).

Dia mengatakan travelator tersebut juga dapat dilalui pengguna kruk. “Travelator itu bisa dimatikan. Jadi kalau orang yang menggunakan penyangga kaki [kruk], travelator dapat dimatikan dulu. Dari pihak pengelola bersedia membantu saat ada warga difabel yang ingin menggunakan travelator,” kata dia.

Menurutnya, travelator di Pasar Tanggul juga aman untuk tunanetra. Namun, Sunarman mengatakan ada beberapa bagian yang masih perlu sedikit penyesuaian. Misalnya pada ram jalur keluar masuk pasar.

“Jalurnya masih curam, tapi katanya bisa dibuat lebih landai, apalagi hanya satu undakan dan jarak dengan dasar lantai tidak terlalu tinggi,” kata dia.

Sedangkan pada toilet dia berharap ada sebagian kloset yang model duduk. “Untuk pintu sudah cukup lebar, untuk kursi roda bisa masuk. Tapi klosetnya jongkok semua,” kata dia.

Selain Pasar Tanggul, Sunarman mengatakan pasar lain yang juga cukup nyaman untuk difabel adalah Pasar Gede. “Dua pasar tersebut tingkat kenyamanannya sudah 80 persen,” kata dia.

Kepala Pasar Tanggul, Dwi Prasetyo, mengatakan ram di sisi depan pasar dapat diupayakan untuk lebih landai lagi sehingga lebih nyaman untuk difabel. “Dengan renovasi ringan, jalur masuk bisa dibuat lebih landai,” kata dia.

Sebelumnya, tim uji aksesibilitas tersebut juga mengunjungi bangunan baru Pasar Klewer. Berbeda dengan Pasar Tanggul, Pasar Klewer dinilai belum ramah untuk difabel.

Ada beberapa bagian yang dinilai menjadi hambatan di antaranya jalur masuk ke lantai semi-basement belakang yang curam, pintu toilet yang sempit, tombol lift yang tidak disertai indikator Braille dan sebagainya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya