Revitalisasi Pasar Tanggul Solo ditarget segera rampung sehingga pedagang bisa menempatinya pada awal Juni mendatang.
Solopos.com, SOLO – Proyek pembangunan Pasar Tanggul Solo terus dikebut dan kini sudah mencapai 75%. Pada awal Juni mendatang, ratusan pedagang Pasar Tanggul akan boyongan dari pasar darurat ke Pasar Tanggul.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo Subagiyo ketika dijumpai Data DPP menunjukkan pedagang Pasar Tanggul saat ini berjumlah 114 orang. Pedagang pasar segera dipindah dan kembali menempati kios dan los Pasar Tanggul setelah proyek pembangunan rampung dikerjakan. “Kami targetkan pembangunan pasar rampung awal Juni nanti. Jadi pedagang bisa boyongan ke sana awal Juni itu,” kata dia. Subagiyo mengatakan Pasar Tanggul dibidik menjadi model pengembangan pasar tradisional dengan konsep baru. Pasar yang berimpitan langsung dengan tanggul Bengawan Solo ini, tak saja sebagai pusat transaksi dagang sebagaimana pasar tradisional pada umumnya, tapi juga dilengkapi showroom aneka jenis produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar pasar.
Selain itu Pasar Tanggul adalah pasar tradisional pertama di Solo yang dilengkapi dengan elevator. “Pasar Tanggul dibangun dua lantai, latai dasar untuk pasar tradisional seperti sayur mayur, buah-buahan, sembako, gerabah dan lain sebagainya. Sementara lantai atas digunakan untuk kuliner dan UMKM,” kata Subagiyo. Subagiyo membagi jenis dagangan pedagang dalam beberapa zonasi, di antaranya zona dagangan basah maupun kering. Zona basah misalnya pedagang daging, ikan dan lain sebagainya. Sedangkan zona kering untuk pedagang sembako, gerabah, serta lainnya. Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo sebelumnya memastikan proyek pembangunan Pasar Tanggul bisa rampung sesuai target.