SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Kota Wonogiri, Minggu (7/6/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Wonogiri dikeluhkan pedagang karena kurang penerangan.

Solopos.com, WONOGIRI – Sejumlah pedagang di Pasar Kota Wonogiri mengeluhkan kondisi pasar yang minim lampu. Selain itu, pasar tersebut marak terjadi pencurian khususnya di lantai II.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah seorang pedagang, Mirza, mengatakan Pasar Wonogiri merupakan salah satu pasar terbesar yang ada di Wonogiri. Kondisi Pasar Wonogiri semakin hari semakin tidak terawat dan sangat memprihatinkan.

“Pasar yang besar seharusnya didukung dengan lampu penerangan yang memadahi. Tetapi untuk Pasar Wonogiri justru tidak ada lampu penerangan khususnya di bagian depan dan belakang pasar,” ujar Mirza saat ditemui di pasar setempat, Minggu (7/6/2015).

Pedagang sembako itu mengatakan hampir sebagian besar pedagang dan pembeli di pasar mengeluhkan minimnya penerangan di pasar. Kondisi itu membuat pedagang tidak nyaman berjualan.

“Pukul 02.00 WIB ratusan pedagang dari berbagai daerah banyak yang berjualan di pasar. Setiap hari kami terpaksa berjualan dalam kondisi gelap akibat minimnya lampu penerangan,” kata dia.

Sebagai pedagang yang tertib membayar retribusi, kata dia, seharusnya mendapatkan fasilitas yang layak.

“Kami kecewa dengan kondisi pasar seperti ini. Kami meminta dinas terkait segera memasang lampu penerangan di pasar,” kata dia.

Dia mengaku soal lampu penerangan sudah pernah disampaikan ke Dinas Pekerja Umum (DPU). Namun, ternyata yang bertugas memasang lampu di pasar adalah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM).

Senada diungkapkan pedagang lainnya Tumijo, Menurut dia, sejak pasar dibangun di bagian depan dan belakang pasar tidak dipasangi lampu. Selain masalah lampu, akhir-akhir ini marak terjadi pencurian di kios khususnya di lantai II.

“Barang yang diambil pencuri biasanya barang-barang yang mudah diambil seperti makanan hingga rokok,” ujar pedagang makanan ringan itu.

Dia mengaku kios miliknya pernah dibobol maling sebanyak dua kali. Makanan ringan dan rokok habis dibawa lari pencuri. Kerugian akibat pencurian itu sekitar Rp1 juta sampai Rp2 juta.

“Pintu rolling door di lantai II tidak terlalu kuat sehingga pencuri dengan mudahnya masuk ke dalam pasar. Kami meminta Pemkab memperbaiki pintu itu,” kata dia.

Pantauan , sejumlah pintu pasar rusak dan berkarat. Lampu di bagian luar pasar pun tidak ada.

Dimintai konfirmasi melalui ponselnya, Kepala Disperindagkop dan UMKM Wonogiri, Guruh tidak menjawab. Demikian lewat pesan pendek tidak membalas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya