SOLOPOS.COM - Ilustrasi lampu lalu lintas /wired.com

Solopos.com, BOYOLALI – Polres Boyolali bakal melakukan rekayasa lalu lintas di pemberhentian lampu merah atau Bangjo Randusari, Teras, Boyolali, setelah kecelakaan maut yang menewaskan pemotor, Selasa (2/8/2022) pagi.

Kecelakaan di Bangjo Randusari melibatkan sepeda motor dengan truk trailer bermuatan semen dengan pelat nomor G-8932-VM yang dikemudikan oleh Azmi Setiawan, 27, dari Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Korban yakni pelajar asal SMAN 1 Teras Boyolali yang juga pengemudi sepeda motor bernomor polisi AD-5749-ED, Dianta Yafi Adyatma, 17, warga Dukuh Desi, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Ipda Bambang Nova, Selasa, mengatakan ke depan akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait rekayasa lalu lintas di sana.

Salah satunya yakni traffic light akan dibikin searah jarum jam. Menurut Nova kondisi traffic light di Bangjo Randusari saat ini memang ada perbedaan waktu berhenti untuk arah lurus dan arah ke kanan.

Baca juga: Duh, Korban Meninggal di Bangjo Randusari Siswa SMAN 1 Teras Boyolali

“Di situ [Bangjo Randusari] ukuran jalannya juga termasuk kecil, kalau satu buat berhenti, satu untuk jalan sepertinya kurang,” kata Nova.

“Untuk ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Dishub [Dishub] terkait rekayasa lalu lintas, ke depan mungkin traffic light akan dibikin searah jarum jam. Jadi tidak seperti sekarang, satu berhenti satu tidak,” lanjut Nova.

Nova kemudian mencontohkan yang ia maksud dengan searah jarum jam yaitu ketika di pertigaan Bangjo Randusari dari arah timur ke barat berjalan, maka arus lalu lintas dari barat ke timur dan selatan ke utara berhenti.

Lebih lanjut, Ipda Nova mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat berkendara. Ia juga meminta masyarakat memperhatikan jarak antar kendaraan.

Nova juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan gerakan mendadak di jalan raya sekaligus untuk memperhatikan ketika akan berpindah lajur.

Baca juga: Kecelakaan di Boyolali, Damkar Dikerahkan

“Kalau truk begitu tidak bisa langsung berhenti saat direm. Apalagi kalau ada muatan berat, pasti berhentinya lama, tidak bisa langsung mendadak. Utamakan selalu jaga jarak,” kata Ipda Nova seusai diwawancara terkait kronologi kecelakaan di Bangjo Randusari.

Diberitakan sebelumnya, kronologi kecelakaan maut di Bangjo Randusari dimulai dari sepeda motor dan truk trailer yang melaju bersamaan dari arah barat.

“Kronologinya [kecelakaan di Bangjo Randusari] kendaraan trailer dari arah barat, sepeda motor juga dari barat semula berada di lajur kiri. Setiba di traffic light Randusari, pindah lajur ke kanan, kebetulan traffic light yang mengarah ke selatan [kanan] berwarna merah,” kata Ipda Nova.

“Otomatis dia [korban] berhenti mendadak dan tidak memperhatikan di belakang ada kendaraan truk,” kata Ipda Nova saat dihubungi Solopos.com, Selasa siang.

Berdasarkan catatan Solopos.com dari data, Kamis (19/5/2022), Satlantas Polres Boyolali menyebut ada enam penggal yang dianggap sebagai titik rawan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di sepanjang jalur arteri Boyolali.

Baca juga: Korban Laka di Bangjo Randusari Boyolali Dikenal Pendiam dan Rajin

Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, yang menjabat saat itu, Ipda Budi Purnomo, Kamis (19/5/2022), telah melakukan pemetaan jalan rawan kecelakaan dengan memenggalnya menjadi enam ruas di wilayah arteri dan dua titik di jalur tol Boyolali.

Salah satu kawasan kecelakaan yakni Bangjo Randusari, Teras, yang masuk dalam Penggal VI dari Pertigaan Wika hingga Exit Tol Ngasem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya