SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Pasca-Lebaran, volume sampah di Kabupaten Karanganyar meningkat 30 persen dari hari biasa. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Karanganyar pun kewalahan dalam menanganinya.

Pada hari biasa, penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Sukosari di Jumantono, hanya mencapai rata-rata 290 meter kubik. Sedangkan selama sepekan pasca Lebaran, volume sampah meningkat menjadi 320-330 meter kubik.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Malah dua hari pertama usai lebaran, sampah mencapai 350 meter kubik karena bertepatan dengan liburan akhir pekan,” ujar Kasi Kebersihan Lingkungan DKP Karanganyar, Agung Sri Aji, saat ditemui Espos di ruangannya, Sabtu (18/9) pagi.

Sampah paling banyak, berasal dari Kecamatan Colomadu, Karanganyar Kota dan Tawangmangu. Khusus untuk sampah yang dari Tawangmangu, kebanyakan adalah berupa sampah dari para pelancong, yang berlibur ke berbagai lokasi wisata di sana. Sampah tersebut mayoritas berupa sampah non organik.

Manajer Agrowisata Sondokoro, Megantara mengatakan, saat libur Lebaran, sampah di lokasi wisata itu sangat banyak. Bahkan, peningkatan volume sampahnya sangat signifikan dibanding hari biasa. Karena itu, pihak manajemen Sondokoro menambah tenaga kebersihan dari luar.

“Kami bekerja sama dengan masyarakat lingkungan sekitar. Saat hari libur, mereka kami ijinkan masuk ke kompleks Sondokoro untuk bersih-bersih. Mereka adalah tukang becak yang biasa mangkal di sekitar Sondokoro,” ujar Megantara.

m87

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya