SOLOPOS.COM - Espos/Iskandar BERSIH-BERSIH-Salah satu korban banjir warga Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Kasiyati, Selasa (3/1), membersihkan perabot rumah yang terendam banjir.

BERSIH-BERSIH -- Salah satu korban banjir warga Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Kasiyati, Selasa (3/1/2012), membersihkan perabot rumahnya yang sebelumnya terendam banjir. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

SUKOHARJO – Warga di lokasi banjir di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo diimbau mewaspadai berjangkitnya diare dan wabah lain setelah genangan air surut, Selasa (3/1/2012). Warga juga diminta berhati-hati mengonsumsi air bersih karena ada kemungkinan tercemar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Puskesmas Mojolaban, dr Bambang Saptono, mengatakan banyaknya sumur warga yang sempat terendam banjir meningkatkan risiko merebaknya berbagai penyakit. Karena itu, sebelum dimanfaatkan seperti sedia kala, sumur lebih baik dikuras lebih dulu agar bersih.

“Paling banyak dan harus diwaspadai di daerah banjir umumnya diare dan penyakit kulit. Sekarang ini kami juga terus waspada pascasurutnya genangan air,” jelasnya kepada Espos di Mojolaban, Selasa (3/1/2012). Bambang menyebutkan untuk mengantisipasi adanya keluhan kesehatan warga di lokasi banjir, telah didirikan pos kesehatan di masing-masing desa yang terkena musibah banjir. Menurut dia, pos kesehatan dijadikan satu dengan poliklinik kesehatan desa (PKD) karena pertimbangan jarak serta ketersediaan tenaga dan obat.

Dia juga menegaskan sampai Selasa siang, belum ada laporan peningkatan kasus diare dan wabah lain di lokasi penampungan pada saat banjir. Namun tidak tertutup kemungkinan hal itu akan muncul ketika warga sudah kembali ke rumah masing-masing dan memanfaatkan air sumur yang tercemar.

Camat Mojolaban, Basuki Budi Santoso, menyebutkan warga di desa-desa yang terendam banjir telah pulang ke rumah masing-masing, Selasa siang. Meski demikian, dia mengingatkan kepada warga agar tidak lengah dan tetap mewaspadai kemungkinan datangnya banjir susulan di wilayah setempat.

Budi menambahkan setidaknya ada lima desa di Mojolaban yang terkena banjir, Minggu malam sampai Senin. Desa-desa tersebut yaitu Laban, Gadingan, Tegalmade, serta sebagian Plumbon dan Palur. Namun dari lima desa itu, papar dia, banjir paling parah melanda Desa Laban, Gadingan dan Tegalmade. “Sekarang situasinya sudah baik semua. Warga yang sempat mengungsi juga telah pulang. Terakhir warga satu RT di Desa Tegalmade yang bertahan sampai Senin malam,” ujarnya.

Pelaksana tugas Kepala Desa (Kades) Tegalmade, Ngadiyanto, membenarkan semua warga sudah kembali ke rumah masing-masing setelah air yang membanjiri desanya surut. Selain mengungsi ke tetangga atau saudara dekat, warga yang menjadi korban banjir semula sempat bertahan di masjid.

“Sekarang sudah kembali semua ke rumahnya dan bahkan sudah bersih-bersih. Terakhir warga RT 01/RW II Dukuh Kesongo, pulang Selasa pagi,” jelas Ngadiyanto yang juga Sekretaris Desa (Sekdes) Tegalmade.

JIBI/SOLOPOS/Triyono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya