SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Sejumlah ternak mati pascadisuntik di Desa Kali Kobok, Kecamatan Tanon. Hal ini membuat pemilik ternak menuntut diberikan ganti rugi atas kejadian ini.

Penyuntikan yang dilakukan Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Sragen sendiri merupakan upaya untuk mencegah meluasnya wabah penyakit ternak yang membuat sedikitnya empat ternak di Desa Ketro dan Desa Tanon, kecamatan setempat, mati.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Warga RT 19 Dukuh Mojoranti, Desa Kali Kobok, Warsini, 50, mengatakan ternak jenis kambing miliknya mati setelah disuntik. Warsini mengaku sengaja membawa lima ternaknya untuk disuntik bersama ternak-ternak lain di dukuhnya, lantaran khawatir terserang wabah ternak. Namun, hanya berselang dua hari setelah disuntik, ternak miliknya yang diperkirakan laku dijual Rp 1 juta, binasa.

“Malam hari setelah siangnya disuntik kambing saya aboh. Di bagian leher, dada sampai perut aboh semua. Dua hari sakit, tidak mau makan, sampai kemudian mati. Padahal sebelumnya sehat-sehat saja. Saya sudah lapor ke Pak Bayan. Saya ingin ada ganti rugi, apapun bentuknya, saya sangat sedih sampai tidak doyan makan,” ungkap Warsini, saat ditemui Espos, di kediamannya, Kamis (12/8).

Tunturan warga terkait ganti rugi ternak yang mati dibenarkan perangkat Desa Kali Kobok, Joko Harjanto. Joko menjelaskan penyuntikan dilakukan sekitar tujuh atau delapan hari lalu. Dua hari pascapenyuntikan, beberapa pemilik ternak melaporkan matinya ternak mereka ke kantor desa. Ada lebih dari 10 warga yang melaporkan kondisi tersebut. Pada umumnya, lanjut dia, laporan masyarakat menyebut pascadisuntik ternak mengalami memar di sebagian tubuh dan beberapa hari kemudian mati.

“Warga tahunya ternak mereka sehat, disuntik, lalu mati. Kalau begini siapa yang harus bertanggung jawab. Kami dari desa berharap Dinas segera memberi solusi atas persoalan ini,” tandas Joko.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya