SOLOPOS.COM - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah mengumpulkan data saat melakukan olah TKP kebakaran ruang Puntadewa RSJD dr Arif Zainuddin, Solo, Jumat (5/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Setelah kejadian kebakaran yang merenggut dua nyawa pasiennya, manajemen Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo bakal mengecek sistem kelistrikan di setiap ruangan.

Di sisi lain, mereka memastikan sistem keamanan di ruangan dan sistem keselamatan pasien telah diterapkan saat terjadi kebakaran di ruang isolasi Puntadewa pada Jumat (5/8/2022) dini hari kemarin.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Bagian Umum RSJD Solo, Joko Mulyono, mengatakan setiap ruangan RS ini telah memenuhi standar pelayanan pasien sesuai ketentuan yang diatur Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Begitu pula dengan sistem keamanan di masing-masing ruang.

“Di setiap ruang ada alat pemadam api ringan (APAR) dan tombol emergency yang bisa ditekan saat kondisi kedaruratan,” kata dia, Sabtu (6/8/2022).

Saat terjadi kebakaran, perawat yang berjaga pada malam hari langsung berupaya memadamkan kobaran api menggunakan APAR. Ada 10 tabung APAR yang digunakan, namun kobaran api justru kian membesar.

Baca Juga: Tragedi Kebakaran RSJD Solo Renggut 2 Nyawa, Polisi Periksa 5 Saksi

Prosedur keselamatan lainnya dengan kode kedaruratan di internal rumah sakit, diklaim Joko, juga sudah diterapkan. Misalnya, saat code red atau kode merah yang berarti kebakaran di keluarkan, seluruh perawat langsung bergegas menuju lokasi kebakaran untuk memadamkan kobaran api, mengevakuasi pasien, dan menyelematkan dokumen data.

“Semua sudah dijalankan oleh perawat sesuai prosedur kedaruratan. Mengapa harus ada kode kedarutan? Agar pasien tidak panik dan bingung saat terjadi kebakaran. Biar perawat dan petugas yang menangani,” ujar dia.

Manajemen rumah sakit juga akan memeriksa sistem kelistrikan di masing-masing ruangan. Hal ini untuk memastikan apakah ada kerusakan jaringan atau hal lain yang erat hubungannya dengan kelistrikan. Sesaat sebelum kejadian, perawat mendengar suara ledakan keras dari ruang Puntadewa.

Baca Juga: 2 Orang Meninggal dalam Kebakaran RSJD Solo, Ganjar: Segera Evaluasi!

Namun demikian, Joko belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran di rumah sakit. “Sekarang masih diselidiki oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng. Ini ranah kepolisian untuk mengungkap penyebab kebakaran,” kata dia.

Sementara itu, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan pihaknya masih mendalami keterangan dari para saksi termasuk perawat yang bertugas pada malam hari. Polisi telah memintai keterangan lima saksi yang berada di lokasi kejadian.

Keterangan para saksi bakal disinkronkan dengan hasil penyelidikan tim Labfor Polda Jateng guna mengungkap penyebab kebakaran. “Kami dalami dahulu keterangan saksi. Tim Labfor juga masih bekerja. Nanti bisa dilihat, apakah ada kelalain petugas rumah sakit atau tidak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya