SOLOPOS.COM - Kondisi bagian depan Pasar Slogohimo, Wonogiri, setelah kebakaran, Jumat (29/9/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri segera mengumpulkan para pedagang pascakebakaran Pasar Slogohimo, Kamis (28/9/2023) lalu. Hal itu untuk menyamakan persepsi sekaligus langkah ke depan.

Pemkab memastikan bakal membangun pasar darurat untuk para pedagang Pasar Slogohimo yang kini kehilangan tempat berjualan. Ada ratusan los dan kios di pasar tersebut yang ludes dalam kebakaran hebat yang berlangsung dari sore hingga malam tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan pascakebakaran, kondisi Pasar Slogohimo saat ini tidak memungkinkan untuk aktivitas jual-beli lagi. Maka dari itu Pemkab bakal membangun pasar darurat di desa/kelurahan sekitar pasar tersebut.

Tetapi ia belum bisa memastikan kapan pembangunan pasar darurat itu bakal dimulai. Sebelum itu, dalam waktu dekat ini Pemkab Wonogiri bakal mengumpulkan para warga Pasar Slogohimo untuk menyamakan persepsi soal musibah itu terlebih dahulu.

Selain itu para pedagang akan diajak berembuk ihwal pembangunan pasar darurat sekaligus menghitung nilai kerusakan dan kerugian akibat kejadian kebakaran itu.

“Kami kumpulkan dulu warga pasar nanti. Kami bakal hitung dulu kira-kira nilai kerugiannya berapa. Termasuk soal pembangunan pasar darurat,” kata Joko Sutopo saat diwawancarai Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (2/10/2023).

Dia melanjutkan lokasi pasar darurat pascakebakaran juga belum bisa dipastikan tetapi sudah ada beberapa opsi, misalnya di Lapangan Kelurahan Bulusari atau di halaman depan Pasar Slogohimo, Wonogiri. Diperlukan kajian dan inventarisasi pedagang yang terdampak sebelum memastikan lokasi pasar darurat.

Pembangunan pasar darurat itu akan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT). Namun, dia juga belum bisa memastikan nilai anggaran tersebut. 

Menurut dia, dengan kondisi yang luluh lantak, Pasar Slogohimo perlu direvitalisasi untuk bisa berfungsi kembali menjadi pasar tradisional. Tetapi hal itu tidak bisa dilakukan pada 2023 ini karena semua pos anggaran tidak memungkinkan.

Jadi Pelajaran Bagaimana Merawat Pasar

Kemungkinan revitalisasi pascakebakaran Pasar Slogohimo, Wonogiri, baru bisa dilaksanakan pada 2024. “Tidak mungkin tahun ini. Mungkin 2024 nanti. Dengan kondisi pasar yang seperti itu, butuh anggaran yang cukup besar, minimal ya Rp15 miliar. Nanti bisa minta bantuan kepada pemerintah provinsi atau pusat sekalian,” ucap dia.

Pria yang akrab disapa Jekek itu menyampaikan kebakaran pasar itu diharapkan bisa menjadi momentum bagi warga pasar untuk belajar merawat pasar. Setelah peristiwa tersebut, mereka diminta untuk saling mengingatkan untuk memastikan pasar dalam keadaan aman ketika ditinggalkan. 

“Penyebabnya kemungkinan karena listrik, korsleting listrik. Makanya dengan kejadian ini, semoga bisa jadi pelajaran buat warga pasar untuk saling mengingatkan satu sama lain. Misalnya ketika mau menutup pasar, sambungan listrik harus dalam keadaan netral [colokan dilepas dari stopkontak],” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Pasar Slogohimo, Indro Ismono, mengatakan kebakaran itu mengakibatkan separuh lebih los dan kios di Pasar Slogohimo rata dengan tanah. Tercatat 419 dari 695 los dan 120 dari 212 kios di pasar itu hangus.

Barang dagangan di los dan kios seperti sandang, pangan, dan alat-alat elektronik turut terbakar hampir tanpa sisa. Kebakaran itu menjadi pukulan berat bagi banyak pedagang.

Dia menerangkan pada saat kejadian banyak pedagang yang berupaya menyelamatkan barang-barang dagangan mereka. Tetapi banyak pula barang yang tidak terselamatkan. Api terlalu cepat membakar los-los pedagang yang berdempetan di bagian timur. 

Diketahui api muncul kali pertama di deretan los pedagang bernomor W 5, 6, dan 7 yang menjual buku-buku, alat elektronik, dan makanan di sisi timur pasar sekitar pukul 16.30 WIB. Los-los pedagang di Pasar Slogohimo berderet dan tertutup. Barang-barang dagangan ditinggal di los tersebut. 

“Warga pasar sudah berusaha memutus rambatan api dengan cara merobohkan los-los di sekitarnya tetapi api tetap menjalan karena anginnya cukup kencang,” kata Indro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya