Soloraya
Rabu, 7 Mei 2014 - 16:34 WIB

PASCAKEBAKARAN SOLO : Revitalisasi Pasar Mebel Diusulkan Rp10 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kebakaran Pasar Mebel, Ngemplak, Banjarsari, Selasa (6/5/2014). (JIBI/Solopos/Rudi Hartono/dok)

Solopos.com, SOLO–Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo berencana mengusulkan dana revitalisasi Pasar Mebel, Ngemplak, senilai Rp10 miliar di APBD 2015. Revitalisasi ini bakal menanggalkan fungsi produksi yang sebelumnya ada di pasar tersebut.

Kepala DPP, Subagiyo, saat ditemui wartawan di Balai Kota, Rabu (7/5/2014), mengatakan Pasar Mebel idealnya hanya menjadi showroom atau lokasi display dagangan pedagang. Menurut Subagiyo, peristiwa kebakaran yang kembali melanda pasar, Selasa (6/5), tak lepas dari adanya proses produksi dalam pasar. Diketahui, pasar yang tiga kali mengalami kebakaran hebat ini memiliki banyak material rawan seperti kayu, bensin dan spiritus.

Advertisement

“Tahun lalu kami sebenarnya telah menawarkan konsep pemisahan (produksi dan showroom), namun pedagang belum sepakat,” ujarnya.

Mengacu peristiwa kemarin, pihaknya akan menawarkan kembali konsep itu pada pedagang. Menurut Subagiyo, proses produksi berupa finishing kemungkinan masih ditoleransi dalam konsep pasar terbaru. Pihaknya siap mengajukan anggaran revitalisasi senilai Rp10 miliar di 2015 jika pedagang mengamini rencana tersebut. Selain pemilahan produksi dan showroom, revitalisasi menyasar pembuatan jalur evakuasi di sekitar bangunan. Sejumlah pagar juga bakal dibangun untuk membatasi lingkungan pasar dengan permukiman sekitar.

“Material revitalisasi kami prioritaskan yang tidak mudah terbakar seperti batu, semen dan seng. Penggunaan plastik dan kayu diminimalkan.”

Advertisement

Lebih jauh, DPP meminta aktivitas pedagang menghadap ke dalam pasar untuk mendukung konsep revitalisasi. Subagiyo mengaku sudah menyusun detail engineering design (DED) yang akan dipaparkan kembali pada pedagang. Ihwal pembangunan pasar darurat, pihaknya masih menunggu penyelesaian penyelidikan polisi.

“Pembangunannya tetap di lokasi pasar. Nanti kami bangun tiang-tiang dengan atap seng,” tuturnya.

Sekjen Pasamuan Pasar Tradisional Surakarta (Papatsuta), Wiharto, menilai perlunya rekayasa arsitektural yang menopang operasional Pasar Mebel sebagai pasar spesifik. Pihaknya mendukung opsi pemisahan fungsi produksi dan showroom yang digulirkan DPP. “Pasar Mebel adalah pasar khusus, desainnya juga harus khusus.”

Advertisement

Wiharto menambahkan elemen lain seperti penyediaan alat pemadam api ringan (APAR), hidran hingga alarm perlu diperkuat. Pihaknya pun mendorong kelengkapan ini dicek sebulan sekali. “Jangan sampai ada alatnya tapi tidak bisa digunakan,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif