Soloraya
Kamis, 10 Februari 2022 - 18:09 WIB

Pasien Covid-19 yang Isoman di Karanganyar Minta Bantuan Sembako

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat kepolisian dan Bhabinsa Karanganyar menempelkan stiker di rumah warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman). (Tribratanews)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebagian pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah mengajukan bantuan sembako kepada Pemkab Karanganyar.

“Sudah ada warga di beberapa warga melalui kepala desa yang mengajukanpermintaan bantuan sembako untuk dikonsumsi selama menjalani isoman,” ujar Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Bagoes Darmadi, Kamis (10/2/2022).

Advertisement

Pengajuan tersebut akan diverifikasi terlebih dahulu oleh Dinas Sosial. Jika warga pemohon terverifikasi, maka akan diberikan bantuan sembako. “Bantuan sembako diberikan oleh BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Karanganyar yang dananya diambilkan dari pos dana tak terduga,” imbuh Bagoes yang juga Kepala Pelaksana [Kalak] BPBD Karanganyar ini.

Baca Juga: Polisi Karanganyar Mulai Tempeli Stiker Rumah Warga yang Isoman

Advertisement

Baca Juga: Polisi Karanganyar Mulai Tempeli Stiker Rumah Warga yang Isoman

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Sutarno, kepada Solopos.com, Selasa (8/2/2022), mengataka  Pemkab Karanganyar belum mengalokasikan anggaran pengadaan logistik bagi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) tahun ini.

Sebagai solusi, Pemkab meminta pogram Jaga Tangga di masing-masing wilayah diminta kembali diaktifkan. Selain sebagai jaring pengaman sosial, Jaga Tangga berperan dalam jaring keamanan dan ekonomi melalui partisipasi aktif warga.

Advertisement

“Kami baru koordinasi untuk bantuan logistik warga isoman. Koordinasi melibatkan OPD [organisasi perangkat daerah] terkait,” kata Sekda.

Sementara itu, mengacu data Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar per Rabu (9/2/2022), ada 280 warga positif Covid-19 yang menjalani isoman di rumah masing-masing. Sementara jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS rujukan ada 42 orang. Pemkab belum membuka kembali tempat isolasi terpusat (isoter).

Meski demikian Pemkab masih memiliki sarana dan prasarana yang dulu dipakai isoter di Gedung Wanita, Balai Latihan Kerja (BLK), dan di wilayah Kecamatan Kerjo.

Advertisement

Baca Juga: Banyak Klaster Keluarga, Dinkes Karanganyar Gencarkan Tracing

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan jika terjadi peningkatan kasus yang sangat signifikan dan membutuhkan isoter untuk pasien, pihaknya akan langsung membukanya.

“Isoter belum dibuka lagi dan warga yang positif menjalani isoman di rumah masing-masing karena masa isomannya sekitar lima hari. Nanti kalau sekiranya isoter dibutuhkan ya kami buka lagi seperti dulu. Kan semua sarananya masih ada,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinkes Karanganyar, Purwati meminta rumah sakit rujukan Covid-19 diminta mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien.

Baca Juga: Maaf, Tidak Ada Bantuan Logistik Bagi Warga Isoman di Karanganyar

Saat ini ada 200 tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan. Tingkat keterisiannya sejauh ini masih rendah. ” Nanti bisa kami tambah lagi kalau ada peningkatan pasien yang dirawat,” imbuh Purwati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif