Soloraya
Rabu, 27 Mei 2020 - 22:00 WIB

Pasien Positif Covid-19 Wonogiri Habis, Bupati: Tetap Waspada!

Rudi Hartono  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI - Tak ada lagi pasien positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri setelah satu pasien yang tersisa dinyatakan sembuh. Namun, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengingatkan warganya untuk tetap waspada.

Dia menginformasikan hingga Selasa (26/5/2020) pukul 21.00 WIB di Wonogiri sudah tidak ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Satu orang positif terinfeksi Covid-19 terakhir, yakni lelaki warga Pracimantoro, sudah dinyatakan sembuh berdasar hasil tes swab.

Advertisement

Langgar Aturan Saat Jl Lawu Karanganyar Dibuka Kembali, Puluhan Motor Berknalpot Brong Diamankan

Hingga hari itu akumulasi kasus positif tetap 10 orang. Perinciannya adalah satu orang meninggal dunia dan sembilan orang dinyatakan sembuh. Sejak April 2020 lalu, tak ada penambahan kasus baru di Wonogiri.

“Walau tidak ada kasus positif lagi gugus tugas tetap memperkuat upaya pencegahan penularan. Potensi muncul kasus positif masih ada, karena bisa saja ada yang positif tapi OTG [orang tanpa gejala]. Semua harus tetap waspada,” kata Bupati yang akrab disapa Jekek itu.

Advertisement

BST di Desa Purworejo Gemolong Sragen Diduga Dipotong hingga Rp300.000, Kades Membantah

Salah satu upaya Gugus Tugas Pencegahan covid-19 Wonogiri untuk menekan persebaran virus corona adalah dengan melakukan rapid test massal. Kegiatan itu dilaksanakan di enam pasar dan satu pusat perbelanjaan di Wonogiri.

Lokasi tersebut meliputi Pasar Kota Wonogiri dan Toserba Baru, Rabu; Pasar Ngadirojo dan Jatisrono, Kamis; Pasar Pracimantoro, Jumat; dan Pasar Purwantoro dan Baturetno, Sabtu. Sasaran setiap lokasi 25 orang hingga 40 orang.

Advertisement

Modus Guru Cabuli Santri di Bandung: Ancam Sebar Foto Bugil untuk Berhubungan Intim

Bupati memastikan akan mengumumkan hasil RDT kepada publik jika seluruh kegiatan sudah selesai. Hal itu supaya publik mendapatkan informasi yang utuh. Menurut dia rapid test massal tersebut untuk pencegahan. Apabila hasil tes ada yang reaktif, penanganan dapat segera diterapkan, seperti karantina mandiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif