SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pasokan daging sapi memasuki pekan ketiga Bulan Puasa dinilai masih aman. Menurut penuturan pedagang dan pengusaha daging, impor daging sapi yang didistribusikan di wilayah ibukota berdampak positif terhadap ketersediaan pasokan daging di daerah.

“Sapi-sapi di daerah tidak perlu dibawa ke Jakarta,” kata Pengusaha Daging Sapi Lembu Katon, Sri Hayu, saat ditemui wartawan di kawasan Jagalan, Solo, belum lama ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sementara, Pedagang Daging Sapi di Pasar Legi, Pujani Daryanto, juga menyebutkan pasokan daging sapi sampai dengan pekan ketiga Bulan Puasa ini masih cukup aman.
“Satu hari saya masih bisa dapat pasokan normal, dua kuintal,” kata Pujani, kepada Solopos.com, di Pasar Legi, Kamis (25/7/2013).

Dia menjelaskan daging sapi itu dipasok dari pengusaha daging sapi asal Jawa Timur dan beberapa dari wilayah di Soloraya seperti Wonogiri.

“Mudah-mudahan pasokan bisa naik sampai mendekati Lebaran. Biasanya omzet bisa naik sampai tiga kali.”

Kebiasaannya, kata Pujani, setiap menjelang Lebaran dan Idul Adha stok sapi yang ada di daerah selalu dikirim ke Jakarta untuk memenuhi tingginya konsumsi masyarakat ibukota.
“Kalau ada daging impor, ya baguslah. Pasokan di daerah jadi aman. Tapi kami berharap daging impor tidak sampai masuk ke Solo.”

Tapi dia menengarai, sapi-sapi usia muda sudah mulai kembali dikirim ke Jakarta untuk dibudidaya sampai menjelang Idul Adha tahun depan. “Ini juga harus diwaspadai. Kalau dibawa ke Jakarta semua stok di sini kosong.”

Sementara, Sri Hayu menyampaikan, setiap hari pihaknya masih bisa memotong sapi sebanyak tiga ekor.

“Sapi saya dapatkan dari peternak di Wonogiri, kadang ke Jawa Timur dan kadang di Ampel Boyolali.”

Menurut Sri Hayu, impor daging sapi cukup berdampak positif terhadap ketersediaan daging sapi di daerah. “Sapi-sapi di daerah tidak banyak dikirim ke Jakarta.”

Soal harga, hingga pekan ketiga Bulan Puasa ini pun masih relatif stabil. “Stabil tinggi. saya jual masih di kisaran harga Rp85.000 hingga Rp90.000 per kilogram,” imbuh Sri Hayu.

Pihaknya juga berharap peredaran daging sapi impor hanya dilakukan di wilayah Jakarta dan sekitarnya saja.

“Harga daging impor itu lebih murah. Jadi jangan sampai masuk ke Solo.” Selain berpotensi merugikan peternak sapi, daging sapi impor juga dinilai memiliki kualitas kurang baik. Sehingga, kemungkinan besar tidak laku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya