Soloraya
Selasa, 27 Agustus 2013 - 10:50 WIB

PASOKAN DARAH : PMI Sukoharjo Rambah Komunitas

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Donor Darah (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Donor Darah (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Guna menambah pasokan darah, Palang Merah Indonesia (PMI) Sukoharjo merambah sejumlah komunitas di wilayah di Sukoharjo.

Advertisement

Penambahan pasokan darah itu  dengan cara “jemput bola” ke sejumlah komunitas yang menggelar kegiatan sosial donor darah.

Humas PMI Sukoharjo, Dyah Wulandari, mengatakan selama ini sejumlah komunitas karang taruna telah bergabung menjadi pendonor tetap di PMI. Beberapa karang taruna yang telah rutin mendonorkan darahnya antara lain di Kecamatan Kartasura dan Bulu.

“Darah yang terkumpul setidaknya ada 20 kantong per komunitas,” ujar Dyah saat ditemui Solopos.com di kantor PMI Sukoharjo, Senin (26/8/2013).

Advertisement

Pihaknya juga membina anggota komunitas untuk secara rutin mendonorkan darahnya, sehingga ke depan ada peningkatan jumlah pendonor. Selain di karang taruna, PMI juga membuka jejaring ke sekolah serta sejumlah klub motor. Beberapa klub motor yang sudah mulai rutin menggelar donor darah antara lain klub motor Yamaha King dan Sultan Solo Baru.

Komunitas pengajian seperti Majelis Tafsir Alquran (MTA) juga banyak yang mulai aktif. “Dulu tiga bulan sekali baru ada kegiatan luar, tapi sekarang hampir sebulan sekali ada saja kegiatan sosial donor darah,” terangnya.

Sejumlah pusat perbelanjaan, seperti Hypermart dan Hartono Lifestyle Mall di Solo Baru juga tidak lupa disambangi. Sejumlah pengunjung mall dan karyawan mall banyak yang ikut andil dalam donor darah. Bahkan, sambung Dyah, beberapa perusahaan seperti PT Tyfontex juga menggelar donor darah untuk karyawan.

Advertisement

Saat ini, pihak PMI tengah mensosialisasikan pentingnya donor darah ke sejumlah pelajar SMA serta mahasiswa di berbagai fakultas di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Meskipun para pelajar ada yang usianya belum cukup untuk donor darah, namun setidaknya mereka telah mendapatkan pembinaan sehingga ketika sudah cukup umur, secara rutin mereka sudah bisa dan mau untuk donor darah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif