Soloraya
Minggu, 11 Oktober 2020 - 08:35 WIB

Pasren Gelar Pameran Lukisan "Awor" di Tengah Pandemi Covid-19

Ponco Suseno  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung berada di Galeri Monumen Juang 45 Klaten, Sabtu (10/10/2020). Di lokasi tersebut digelar pameran lukisan dengan 62 karya dari 45 perupa asli Klaten, Sabtu-Senin (10-12/10/2020). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Perkumpulan Senirupawan Klaten (Pasren) menggelar Pameran Lukisan bertema Awor di Galeri Monumen Juang 45 Klaten, Sabtu-Senin (10-12/10/2020). Lantaran digelar di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan pameran dilakukan dengan menaati protokol pencegahan Covid-19 secara ketat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pameran lukisan ini mengambil tema Awor alias kumpul. Berbagai macam lukisan dari 45 pelukis asli Klaten terpampang di Galeri Monumen Juang 45 Klaten.

Advertisement

Hal itu seperti lukisan Klaten Berbudaya yang didalamnya menggambarkan potensi Kabupaten Bersinar, yakni candi, payung Juwiring, gerabah, warung apung di Rawa Jombor Krakitan (Bayat), pesona alam, Masjid Agung Al Aqsha, dan lainnya. Lukisan tersebut hasil kolaborasi dari beberapa perupa di Klaten, seperti Karang Sasangka, Jaka Espe, Cak Min & Ispaidi.

BPCB Jateng Cek Potensi Adanya Situs Candi Jaden di Jatinom Klaten

Advertisement

BPCB Jateng Cek Potensi Adanya Situs Candi Jaden di Jatinom Klaten

Di luar itu, terdapat aneka lukisan lainnya. Di antaranya Jalan Setapak karya Warno Raharjo, Doa untuk Negeriku karya Stefanus Nuesilo W., Barong karya Novita, Nyanyian Katak karya Andi Hermawan, Joglo Tumiyono karya Santoso, Jalan di Hutan karya Agus Mudzakir, Aku dan Habitatku karya Nur Kholis, Ngluku Sawah karya Broto Adi Anggono, Semut karya Teguh Suharjanto, Ratu Kidul karya Otik Sisworo, dan lain sebagainya.

Melalui pameran lukisan Awor ini diharapkan dapat menjadi tempat berkumpul para perupa di Klaten. Sehingga antara perupa yang hadir dapat bertukar pikiran guna mendukung kreativitas dan pengetahuan di waktu mendatang.

Advertisement

Jangkau Perdesaan

Awor juga menjadi ajang berkumpulnya para perupa, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Bersinar. Dengan demikian diharapkan tercipta hubungan saling menguntungkan dan bermanfaat satu sama lain.

“Di sini ada 62 karya dari 45 perupa asli Klaten. Tidak semua perupa ikut pameran lukisan ini [total perupa di Klaten yang tergabung di Pasren di atas 100 orang]. Lantaran berlangsung di tengah pandemi, kami juga menaati protokol pencegahan Covid-19. Setiap peserta dan pengunjung wajib memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, dan menghindari kerumunan,” kata Ketua Pasren, Karang Sasangka, saat ditemui wartawan di Monumen Juang 45 Klaten, Sabtu (10/10/2020).

Deretan Artis yang Tolak Omnibus Law, Nomor 1 Singgung Pengkhianat

Advertisement

Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho, mendukung penuh kegiatan pameran lukisan dari Pasren. Salah satu hal terpenting dalam penyelenggaraan pameran, yakni wajib mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

“Ini bagus sekali. Ke depan, semoga acara pameran seperti ini bisa menjangkau ke perdesaan. Soalnya, banyak juga potensi perupa di desa-desa,” katanya.

 

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif