SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa kondisi tubuh pasangan suami istri (pasutri) Alisih, 30, dan Sri Rahayu, 21, yang ditemukan tewas menggantung di rumahnya di Dusun Kaliwuluh, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Rabu (13/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Polisi memeriksa kondisi tubuh pasangan suami istri (pasutri) Alisih, 30, dan Sri Rahayu, 21, yang ditemukan tewas menggantung di rumahnya di Dusun Kaliwuluh, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Rabu (13/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN—Pasangan suami istri (pasutri), Alisih, 30 dan Sri Rahayu, 21, warga Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, Rabu (13/3/2013) pukul 08.00 WIB ditemukan tewas menggantung di kosen pintu rumah mereka. Usia pernikahan Alisih-Sri Rahayu baru menginjak satu tahun. Tetangga mereka menyebutkan pernikaha Alisih-Sri Rahayu kerap diwarnai percekcokan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Adalah Eko Sujarwanto, 29, dan Dalisih, 35, yang kali pertama menemukan jasad pasutri itu tewas menggantung. Saat itu, Eko bermaksud mengambil kunci truk yang biasa digunakannya bersama Alisih mengangkut pasir dan batu dari lereng Gunung Merapi.

Sesampainya di rumah temannya itu, Eko mendapati pintu masuk dalam keadaan terkunci dari dalam. Sebenarnya Eko sudah berusaha menghubungi Alisih melalui ponselnya, akan tetapi tidak ada yang menganggat telepon masuk.

Merasa curiga, Eko meminta bantuan Dalisih untuk membuka pintu rumah Alisih. Setelah berhasil membuka pintu, keduanya dikagetkan dengan temuan tubuh pasutri itu menggantung pada kosen pintu kamar rumahnya dengan dua buah syal masing-masing berwarna biru dan putih. Dibantu warga lain, akhirnya tubuh keduanya diturunkan.

Tak lama kemudian, jajaran Polsek Kemalang yang mendapati laporan itu tiba di lokasi membawa petugas medis. Dari pemeriksaan tubuh keduanya, polisi menemukan kejanggalan.

Kematian Alisih ditengarai murni akibat bunuh diri. Hal itu terkuak karena polisi menemukan ciri-ciri seperti kedua mata melotot, lidah menjulur dan mengeluarkan cairan sperma pada alat kelaminnya. Sementara pada jasad Sri Rahayu tidak ditemukan tanda-tanda bahwa wanita tersebut bunuh diri.

Oleh keluarga, jasad Sri dibawa ke Boyolali untuk dimakamkan. Sementara Alisih dikebumikan di permakaman umum desa setempat. Alisih meninggalkan anak yang masih berusia 2,5 tahun hasil pernikahan dengan istri pertamanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya