Soloraya
Rabu, 13 Maret 2013 - 16:49 WIB

PASUTRI TEWAS GANTUNG: Satu Tahun Menikah, Alisih-Rahayu Kerap Cekcok

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa kondisi tubuh pasangan suami istri (pasutri) Alisih, 30, dan Sri Rahayu, 21, yang ditemukan tewas menggantung di rumahnya di Dusun Kaliwuluh, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Rabu (13/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Polisi memeriksa kondisi tubuh pasangan suami istri (pasutri) Alisih, 30, dan Sri Rahayu, 21, yang ditemukan tewas menggantung di rumahnya di Dusun Kaliwuluh, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Rabu (13/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN—Pasangan suami istri (pasutri), Alisih, 30 dan Sri Rahayu, 21, warga Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, Rabu (13/3/2013) pukul 08.00 WIB ditemukan tewas menggantung di kosen pintu rumah mereka. Usia pernikahan Alisih-Sri Rahayu baru menginjak satu tahun. Tetangga mereka menyebutkan pernikaha Alisih-Sri Rahayu kerap diwarnai percekcokan.

Advertisement

Adalah Eko Sujarwanto, 29, dan Dalisih, 35, yang kali pertama menemukan jasad pasutri itu tewas menggantung. Saat itu, Eko bermaksud mengambil kunci truk yang biasa digunakannya bersama Alisih mengangkut pasir dan batu dari lereng Gunung Merapi.

Sesampainya di rumah temannya itu, Eko mendapati pintu masuk dalam keadaan terkunci dari dalam. Sebenarnya Eko sudah berusaha menghubungi Alisih melalui ponselnya, akan tetapi tidak ada yang menganggat telepon masuk.

Merasa curiga, Eko meminta bantuan Dalisih untuk membuka pintu rumah Alisih. Setelah berhasil membuka pintu, keduanya dikagetkan dengan temuan tubuh pasutri itu menggantung pada kosen pintu kamar rumahnya dengan dua buah syal masing-masing berwarna biru dan putih. Dibantu warga lain, akhirnya tubuh keduanya diturunkan.

Advertisement

Tak lama kemudian, jajaran Polsek Kemalang yang mendapati laporan itu tiba di lokasi membawa petugas medis. Dari pemeriksaan tubuh keduanya, polisi menemukan kejanggalan.

Kematian Alisih ditengarai murni akibat bunuh diri. Hal itu terkuak karena polisi menemukan ciri-ciri seperti kedua mata melotot, lidah menjulur dan mengeluarkan cairan sperma pada alat kelaminnya. Sementara pada jasad Sri Rahayu tidak ditemukan tanda-tanda bahwa wanita tersebut bunuh diri.

Oleh keluarga, jasad Sri dibawa ke Boyolali untuk dimakamkan. Sementara Alisih dikebumikan di permakaman umum desa setempat. Alisih meninggalkan anak yang masih berusia 2,5 tahun hasil pernikahan dengan istri pertamanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif