Soloraya
Jumat, 16 Oktober 2009 - 15:23 WIB

Pattiro usulkan rumusan kebijakan anggaran pendidikan 2010

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro mengusulkan rumusan kebijakan anggaran pendidikan 2010 kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemkot Solo.

Program Offiser Pattiro, Andwi Joko saat ditemui wartawan seusai menggelar audiensi dengan Disdikpora, Kamis (16/10), mengatakan, peningkatkan pelayanan di bidang pendidikan sangat penting guna menjamin hak masyarakat dalam memperoleh pendidikan. Akan tetapi, menurutnya, hal itu membutuhkan keberanian Pemkot Solo dalam merumuskannya bentuk kebijakan anggaran pendidikan untuk 2010.

Advertisement

“Anggaran pendidikan untuk tahun 2010 harus mampu menyentuh kebutuhan elemen-elemen masyarakat yang ada. Untuk itu, Pattiro berupaya memberikan masukan-masukan kepada pemerintah kota Solo setelah melakukan kajian-kajian kebijakan public dalam sektor pendidikan,” papar Joko.

Lebih lanjut, Joko menjelaskan, sejak 2007-2009 alokasi anggaran pendidikan di Kota Solo rata-rata sudah mencapai 30% dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD). Menurutnya, jumlah itu secara umum sudah melebihi amanah UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Ironisnya, lanjut Joko, sampai saat ini Pemkot Solo belum mampu memberikan jaminan atas hak masyarakat untuk memperoleh pendidikan dasar secara cuma-cuma.
“Dalam tiga tahun terakhir, manfaat belanja terbesar dititikberatkan pada pembangunan infrastruktur dasar. Titik puncaknya terjadi tahun 2008 dengan menggunakan prosentase anggaran 74 % dari Total Belanja pendidikan,” tutur Joko.

Menurut Joko, dalam hal ini Pattiro merekomendasikan beberapa rumusan kebijakan anggaran pendidikan 2010 antara lain penambahan jumlah unit sekolah plus, penambahan alokasi anggaran untuk pogram beasiswa pelayanan maupun prestasi, dan perlunya anggaran untuk pembahasan Raperda pendidikan.

Advertisement

Menurutnya, Minimnya sekolah yang dirujuk sebagai sekolah plus oleh Pemkot Solo mengakibatkan tidak semua masyarakat miskin bisa mengakses ke sekolah tersebut karena jarak sekolah dengan tempat tinggal yang terlampau jauh.

Sementara itu, Kepala Disdikpora, Drs Rakhmat Sutomo MPd mengatakan audiensi dengan Pattiro tersebut merupakan bentuk upaya bersama dalam mengatasi persoalan pendidikan di Kota Solo ke depan.

“Dengan duduk bersama kami akan berupaya meningkatkan mutu, kualitas, maupun pelayanan pendidikan,” tutur Rakhmat.

m82

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif