SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja memasang tali crane di Patung Obor Manahan, Solo saat proses pemindahan, Selasa (6/12/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo membongkar dan memindahkan patung obor di ujung timur Jl Adi Sucipto, dekat flyover Manahan, Selasa (6/12/2022).

Patung itu dipindah ke dalam kompleks Stadion Manahan sisi utara. DLH memindahkan patung itu dengan alasan mengangkat kembali filosofi di balik pembuatan patung tersebut pada awalnya dulu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Patung obor itu kami pindahkan ke area dalam Stadion Manahan, sebelah utara. Alasannya karena lebih tepat saja jika diletakkan di dalam stadion, apalagi lebih terasa filosofinya sebagai pelopor olahraga di Kota Solo,” kata Kepala DLH Solo, Ana Nugroho, saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (7/12/2022).

Berdasarkan data dan catatan Solopos.com, patung obor Manahan Solo dibangun pada 1990-an. Filosofinya untuk membangkitkan semangat di bidang olahraga. Pembangunan patung itu juga terkait dengan pembangunan kawasan Stadion Manahan sebagai pusat olahraga di Kota Solo.

patung obor manahan solo
Kondisi patung Obor Manahan yang terlihat tingginya tertutup flyover Manahan, Solo, Jumat (10/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Patung obor Manahan berwujud seorang pria yang tengah berlari sambil memegang obor di tangan kanan dengan posisi tinggi di atas kepala. Patung tersebut menghadap ke arah selatan atau Jl dr Moewardi, Kota Barat.

Baca Juga: DLH Solo Ungkap Alasan Patung Obor Manahan Dibongkar dan Dipindah ke Stadion

Saat flyover Manahan belum dibangun, patung obor itu menjadi salah satu daya tarik dan landmark Kota Solo karena posisi yang berada di titik pertemuan tiga ruas jalan yakni Jl Adi Sucipto, Jl dr Moewardi, dan Jl MT Haryono.

Patung obor Manahan Solo dikelilingi taman bunga yang sempat ramai jadi kontroversi ketika DLH mengecat sekeliling taman itu dengan warna-warni pelangi untuk menyambut hari jadi ke-272 Kota Solo tahun 2017.

Warna Pelangi Tuai Kritik

Pengecatan taman dengan warna pelangi itu menuai kritik karena dianggap kurang estetis dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Kepala DLH Solo saat itu, Hasta Gunawan, mengatakan sentuhan warna pelangi di taman patung obor Manahan untuk memberikan kesan cerah, tidak membosankan.

Baca Juga: 3 Tahun, Nasib Patung Obor Dekat Flyover Manahan Solo Masih Tak Jelas

Saat flyover Manahan dibangun hingga diresmikan pada Desember 2018, keberadaan patung obor Manahan Solo kembali menjadi sorotan. Ketinggian jalan layang melebihi tinggi patung tersebut dan membuatnya soal berlari menabrak tembok.

Keberadaan patung obor Manahan Solo setelah ada flyover Manahan pun menjadi kurang signifikan. Pemkot Solo yang saat itu dipimpin FX Hadi Rudyatmo sebagai Wali Kota kemudian mewacanakan patung itu dibongkar dan dipindahkan ke kawasan Lapangan Kota Barat.

Kebetulan, saat itu kawasan sekitar Lapangan Kota Barat juga sedang tahap penataan. Termasuk penempatan para pedagang kaki lima (PKL) yang tadinya berjualan di sepanjang Jl dr Moewardi ke sebelah selatan lapangan.

Baca Juga: Patung Obor Manahan Solo Dipindah Ke Lapangan Kota Barat

“Tingginya sudah kalah tinggi dengan jalan layang. Jadi kurang pas kalau masih dipertahankan di sana,” jelas Rudy, kala itu.

Akhir 2021 lalu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sempat melontarkan rencana mengganti patung obor Manahan dan meninggikan fondasinya. Saat itu mengatakan belum tahu patung itu akan diganti apa.

Namun, yang jelas patung baru akan berbau olahraga sesuai dengan kawasan sekitarnya yang menjadi pusat olahraga dengan adanya Stadion Manahan Solo. Gibran juga mengatakan anggaran untuk pemindahan patung obor Manahan disiapkan pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya