SOLOPOS.COM - Peserta pawai bronjong hias di Pranan, Polokarto, Sukoharjo, memasang berbagai tulisan sindiran, keluhan atau nasihat saat pawai, Minggu (28/8/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Desa Pranan, Polokarto, Sukoharjo, unjuk potensi desa dalam Pawai Bronjong Hias di desa setempat, Minggu (28/8/2022). Pawai tersebut diikuti 200 bronjong hias dan 20-an jeep hingga pikap hias.

Tulisan sindiran dipasang pada bronjong yang dibawa keliling dalam pawai tersebut. Seakan curhat, peserta yang mayoritas warga Desa Pranan dan beberapa warga lain di sekitar desa setempat menghiasi bronjong mereka dengan berbagai kalimat sindiran dan nasihat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pawai itu pun jadi mirip aksi demo. “Nek omong ojo duwur-duwur mengko lambemu kesampluk pesawat [Kalau berbicara jangan ketinggian nanti bibirmu terkena pesawat],” tulis salah satu warga pada bronjong yang juga dilombakan itu.

Tulisan dengan warna cat hijau pada papan berwarna putih ditemukan dalam bronjong hias lain di pawai Desa Pranan, Sukoharjo. Seolah seragam dengan bronjong sebelumnya warga menuliskan keluhan lain.

Abote bronjong iki ora sepira yen dibandingke abote uripku. [Beratnya bronjong ini tidak seberapa jika dibanding dengan berat beban hidupku],” begitu bunyinya.

Baca Juga: Pre-Event Festival Jambu, Warga Pranan Sukoharjo Pawai Pakai Bronjong Hias

Sementara itu, warga lain juga menuliskan curhatan perihal penjualan buah. “Bakul buah nggo ragat sekolah, nek turah nggo mangkat ning Mekkah. [Berjualan buah untuk biaya sekolah, kalau sisa untuk berangkat ke Mekkah/naik haji].”

Tak hanya hiasan kata-kata sambat alias keluhan, banyak warga juga menghias bronjongnya dengan membawa pohon jambu sekaligus dengan buahnya. Tak lupa bendera merah putih terpasang di setiap kendaraan yang mereka bawa.

Keliling 20 Km

Beberapa warga Pranan, Sukoharjo, juga menghias bronjongnya dengan boneka atau dekorasi lain pada pawai bronjong hias tersebut. Sejauh 20 kilometer rombongan tersebut berkeliling  melewati SPBU Telukan, Grogol, menuju Terminal Sukoharjo hingga menembus Desa Ngombakan dan kembali ke lokasi semula di SDN 02 Pranan.

Baca Juga: Pawai Bronjong Hias, Kenalkan Desa Pranan Jadi Penghasil Jambu Air di Sukoharjo

Pawai yang kali pertama digelar sekaligus pre-event Festival Jambu pada 4-6 September 2022 itu disambut antusias warga. Beberapa warga memadati lapangan di depan SD hingga sepanjang tepi jalan pawai tersebut. Sementara itu Kepala Desa Pranan, Sarjanto, memiliki tujuan lain dalam penyelenggaraan pawai tersebut.

Dia berharap dengan kegiatan itu, ke depan warganya tak perlu berkeliling menjual jambu ke wilayah lain. Justru dengan kegiatan itu masyarakat di luar daerah dapat mengenal potensi Desa Pranan.

“Harapan kami masyarakat di luar daerah yang akan datang ke Desa Pranan. Jadi ini upaya kami menuju desa wisata, agar masyarakat setidaknya mengenal Desa Pranan dengan potensi yang ada,” katanya.

Baca Juga: Gayeng! Bupati dan Penonton Pawai Pembangunan Sukoharjo Joget Ojo Dibandingke

Sementara itu, warga Dukuh Menggah RT 004/RW 004, Pranan, Polokarto, Sukoharjo, Paimin, mengaku senang dengan adanya pawai bronjong hias itu. Menurutnya pawai itu baru digelar kali pertama.

Pria itu bahkan berdandan memakai daster lengkap dengan topi dan kacamatanya untuk memeriahkan kegiatan. Tak lupa bronjong yang menemaninya berkeliling menjajakkan buah turut dihias.

“Saya sudah berjualan buah sejak 15 tahun lalu. Ini [pawai bronjong] baru pertama kali, ya senang ya. Dua tahun kemarin juga tidak ada pawai di mana-mana,” jelas Paimin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya