SOLOPOS.COM - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio (Solopos.com/Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Polda Jateng mendalami kasus mahasiswa baru UIN Surakarta Raden Mas Said yang diminta daftar aplikasi pinjaman online (pinjol).

Sementara itu, meski diwarnai pro dan kontra terhadap pembekuan Dewan Mahasiswa, kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru UIN Surakarta berlangsung lancar.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kegiatan PBAK itu berlangsung Senin-Rabu (14-16/8/2023).

Ketua Panitia PBAK 2023, Agung Abdullah, bersyukur kegiatan pengenalan kampus kepada mahasiswa baru itu tidak ada kendala.

“Alhamdulilah berlangsung lancar sesuai dengan agenda. Semua rangkaian acara berlangsung lancar. Selamat datang di kampus UIN para mahasiswa baru,” ujar salah satu pengajar di Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Surakarta tersebut kepada Solopos.com, Rabu.

Di Semarang, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan pihaknya mengusut kasus pinjol di UIN Surakarta.

Jika ada unsur pidana dalam kasus tersebut, Polda Jateng akan meningkatkan statusnya ke tahap penyidikan.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, mengatakan pihaknya sudah memerintahkan untuk menyelidiki kasus yang menghebohkan tersebut.

Apalagi, ini berkaitan dengan hidup orang banyak.

“Kami sudah mendapat laporan terkait hal tersebut. Polda jateng akan ikut melakukannya penelusuran terkait hal itu. Karena ini berkaitan juga dengan banyak orang, ada ribuan mahasiswa,” ujarnya saat ditemui awak media kantornya, Rabu (16/8/2023).

Pihaknya akan mendalami tentang legalitas pinjol yang digandeng Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Surakarta itu.

Kemudian, apakah data para mahasiswa baru yang sudah terlanjur mendaftar pinjol dipastikan aman.

”Kemudian terkait data, apakah data para maba itu aman karena ada potensi digunakan untuk kegiatan lain. Kami juga akan telusuri kalau ada dugaan paksaan dalam hal ini, apakah ada yang menerima keuntungan, akan kami lihat penerapan undang undang terkait,” tegasnya.

Seperti diketahui, Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta menjadi sorotan setelah Dewan Mahasiswa setempat menggandeng aplikasi pinjol dalam Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru 2023.

Para mahasiswa baru diminta untuk registrasi ke aplikasi pinjol yang digandeng Dema UIN RM Said.

Aliansi Mahasiswa Independen UIN Surakarta menggelar demo di Gedung Rektorat kampus setempat, Senin (7/8/2023) untuk memprotes hal tersebut.

Menanggapi kasus itu, Dewan Etik Kampus UIN langsung mencopot Ketua Dema Ayuk Latifah.

Dema juga dibekukan untuk sementara waktu.

Namun langkah rektorat itu mendapat tentangan dari sebagian unsur mahasiswa lainnya.

Ratusan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa, Jumat (11/8/2023), menuntut agar pembekuan Dema oleh kampus dicabut.

Sementara itu, meski diwarnai pro dan kontra terhadap Dema, PBAK 2023 UIN Surakarta berlangsung lancar, Senin-Rabu (14-16/8/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya