Soloraya
Selasa, 27 September 2011 - 15:45 WIB

PBNU: Islam ajarkan toleransi & kesantunan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Ketua Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU) Indonesia, Said Agil bersama jajaran pengurus didampingi pengurus Solo Bersama Selamanya (SBS), mengunjungi para korban bom bunuh diri di GBIS Kepunton, yang masih menjalani rawat inap (opname) di RS dr Oen Solo, Selasa (27/9/2011) pagi.

Saat ditemui wartawan di sela-sela kunjungan, Said Agil mengatasnamakan PB NU, mengutuk aksi bom bunuh diri yang terjadi Minggu (25/9/2011) lalu. Apalagi menurut informasi ketika itu ada 2000-an jemaat gereja yang mengikuti kebaktian.

Advertisement

“Kita mengutuk atas nama PB NU. Ini perbuatan biadab, justru mencoreng Islam. Islam tidak mengajarkan kekerasan,” katanya.

Dia menambahkan, selama ini NU sudah membangun hubungan baik dan kerukunan dengan kaum non-muslim.

Baik dengan pendekatan dialogis maupun komunikasi yang baik. Mengenai aksi terorisme yang terjadi, menurut Said dilakukan oleh kelompok militan. Namun jumlahnya sangat kecil dibandingkan total umat Islam. Jadi jangan pernah menganggap Islam mengajarkan teror atau tindak kekerasan.

Advertisement

Justru Islam mengajarkan toleransi dan kesantunan dalam masyarakat. “Kelompok ini sangat kecil sekali, 0,5 persen saja tidak ada dari umat. Hanya saja mereka militan, dibangun dan didanai untuk melakukan itu,” terang dia.

Lebih lanjut Said menyesalkan pemberlakuan travel warning warga negara Inggris ke Indonesia. Menurut dia kebijakan tersebut bersifat politis.

(kur)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif