SOLOPOS.COM - Aris Wahyudi (Dok. SOLOPOS)

Aris Wahyudi (Dok. SOLOPOS)

Sragen (Solopos.com)–Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen menjamin ketersediaan air bersih tercukupi di wilayah Dukuh Setri, Desa Tunggul, Gondang, Sragen, dengan pengiriman tiga unit truk tangki air per hari.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

PDAM mengakui macetnya air bersih di wilayah Tunggul disebabkan pemakaian air meningkat sampai tiga kali lipat.

Direktur Utama PDAM Sragen, Aris Wahyudi, saat dihubungi Espos, Sabtu (3/9/2011) lalu, mengungkapkan terjadinya aksi penyanderaan truk tangki milik PDAM itu hanya salah komunikasi.

Menurut dia, truk itu memang disandera sebagai jaminan agar truk berikutnya bisa sampai di lokasi yang sama, dengan harapan kebutuhan air terpenuhi.

“Kemacetan air bersih di Tunggul itu memang sering terjadi setiap tahun. Bahkan pipa jaringan sengaja dibuka paksa untuk menunjukkan kepada warga bahwa air PDAM benar-benar tidak mengalir. Perusakan pipa jaringan itu sebagai bukti bahwa memang tidak ada air. Tapi toh akhirnya air bisa mengalir,” tegas Aris.

Menurut dia, aliran air bersih bagi pelanggan PDAM di pinggir jalan raya atau dekat jaringan pipa PDAM bisa kembali normal. Namun, bagi pelanggan di tiga RT di Dukuh Setri agar ke timur memang masih belum normal.
“Kami tetap berupaya memenuhi kebutuhan air bagi 300-an pelanggan PDAM di tiga RT itu dengan pengiriman tiga truk tangki per hari. Saya rasa dengan pengiriman tiga truk tangki kebutuhan air bagi warga bisa terpenuhi,” tambahnya.

Aris juga mengakomodasi masukan dari warga tentang penambahan pelanggan. Selama ini, lanjut dia, penambahan pelanggan dilakukan secara selektif dan memang disesuaikan dengan debit air yang dimiliki.

“Permintaan saat Lebaran memang meningkat sampai tiga kali lipat. Hal itu terjadi saat Lebaran. Ya, mau bagaimana lagi, setiap tahun memang seperti ini. Solusinya, hanya dengan pengiriman air secara rutin,” tambahnya.

Warga Tunggu, Budi, mengungkapkan solusi yang ditawarkan PDAM dalam negosiasi unjuk rasa Jumat (2/9/2011) lalu belum dirasakan pelanggan secara maksimal. Menurut dia, baru pelanggan yang ada di pinggir jalan raya yang mulai lancar, tapi bagi pelanggan di dalam kampung masih kesulitan mendapatkan air.

“Kami tetap menuntut aliran air PDAM kepada pelanggan kembali normal seperti biasa, tanpa harus dipasok dengan truk tangki air,” pungkasnya.

(trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya