SOLOPOS.COM - Petugas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Solo sedang menguji kelayakan air sumur di ruang laboratorium PDAM, Laweyan, Solo beberapa waktu silam. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Toya Wening Solo, menyediakan layanan uji laboratorium bagi warga Solo yang menggunakan air sumur sebagai sumber air sehari-hari.

Layanan ini bertujuan memastikan dan menjaga kualitas air sumur warga Solo agar aman dan laik minum.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut Asisten Manajer Laboratorium PDAM Solo, Kusnadi, layanan ini sudah ada sejak 2013 lalu. Bahkan selain warga Solo banyak juga warga luar Solo yang memanfaatkannya.

Menurut Kusnadi, uji laboratorium air sumur ini sifatnya berbayar namun tidak semahal jika tes di tempat lain. Pengujian air sumur di PDAM pun sudah mengacu ke Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Kusnadi menjelaskan pengujian air sumur ini meliputi pemeriksaan fisika-kimia dan bakteriologi, biaya pengambilan sampel, dan uang jaminan peminjaman botol steril. Masyarakat bisa memilih mau tes fisika-kimia saja atau sekalian dengan tes bakteriologi dengan tambahan biaya.

“Untuk uji kandungan fisika-kimia dikenakan tarif Rp175.000, bakteriologi Rp75.000, dan uang jaminan peminjaman botol steril Rp50.000” jelas Kusnadi saat ditemui Solopos.com, Senin (18/3/2024)

Masyarakat yang mau melakukan tes fisika-kimia cukup membawa sampel air paling tidak 2 liter. Dan untuk cek bakteriologi hanya 200 mili liter sampel air di dalam botol steril.

Kusnadi ada dua cara untuk melakukan uji laboratorium. Pertama masyarakat Solo bisa datang membawa sampel air kurang lebih 2 liter ke Kantor PDAM Solo di Jl Adisucipto No. 143 Karangasem, Laweyan, Surakarta.

Kedua bila tidak sempat datang, bisa menghubungi petugas untuk diambil sampelnya di rumah masing-masing dengan menghubungi nomor layanan PDAM 0822-1925-8787 dan dikenakan tarif pengambilan sampel Rp30.000.

Dia menekankan pengujian air sumur ini penting untuk dilakukan. Lantaran air yang sudah tampak tidak berwarna, tidak bau, dan tidak berasa belum tentu terbebas dari bakteri dan kandungan berbahaya lainnya.

“Uji laboratorium ini penting, namun kesadaran masyarakatnya masih kurang. Padahal air yang dikira bersih dan aman itu belum tentu terbebas dari bakteri atau kandungan berbahaya lainnya,” papar dia.

Apa yang disampaikan Kusnadi pun diperkuat dengan adanya temuan hasil pemeriksaan air secara sampling oleh Dinas Kesehatan Solo pada tahun 2022-2023 silam. Di mana hanya 52,5% air sumur di Solo yang layak minum sedangkan 47,5% sisanya berstatus tercemar.

Menurut Kusnadi tes laboratorium air sumur di PDAM Solo memakan waktu lebih kurang 10 hari kerja. Dan idealnya masyarakat melakukan pengujian air sumur paling tidak sekali dalam setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya