Soloraya
Senin, 24 Juni 2024 - 16:04 WIB

PDIP Dikeroyok, Efek Jokowi dan Peluang Menang Pilkada Solo 2024

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Psikolog Politik UNS Solo, Abdul Hakim. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Psikolog politik UNS Solo, Moh Abdul Hakim, memberikan analisisnya terkait gelagat PDIP bakal dikeroyok di Pilkada Solo 2024.

Menurut dia, hal tersebut terjadi karena Koalisi Indonesia Maju (KIM) Pemilu 2024 akan dilanjutkan dalam Pilkada serentak 2024. Sehingga terjadi konsolidasi partai-partai KIM menjelang penyelenggaraan Pilkada serentak 2024.

Advertisement

“Kita tahu melalui beberapa rumor, bahwa Pak Jokowi menginginkan koalisi Pak Prabowo ini bisa dilanjutkan di Pilkada serentak. Sehingga masuk akal bila terjadi konsolidasi di antara partai-partai tersebut,” tutur dia, Senin (24/6/2024).

Abdul Hakim juga melihat faktor peluang menang di balik gerakan partai-partai membentuk koalisi besar untuk melawan PDIP. Setelah kekalahan di Pemilu Presiden dan Wapres 2024 PDIP berusaha keras mengembalikan marwahnya.

Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu ingin menarik kembali dukungan dari masyarakat Solo. “Saya melihat PDIP berusaha mengembalikan marwah dan dukungan masyarakat yang kemarin pudar di perhelatan Pemilu 2024,” urai dia.

Advertisement

Namun, menurut Abdul Hakim, sejauh ini antusiasme masyarakat Solo terhadap para bakal Cawali-Cawawali yang diusung PDIP tidak terlalu kuat. Bila selama ini tradisi di PDIP Solo siapa pun calon yang diusung didukung masyarakat.

Tapi situasi sekarang sudah berbeda. Sebab masyarakat melihat ikatan emosional antara PDIP dan Jokowi sudah terpecah. Sehingga yang menjadi faktor penting adalah figur atau ketokohan para bakal Cawali-Cawali yang diusung.

“Faktor kandidat menjadi sangat penting. Dan sayangnya selama ini PDIP tidak mempunyai figur yang menonjol di masyarakat,” papar dia. Di sisi lain Abdul Hakim melihat sosok KGPAA Mangkunagoro X kini semakin menguat.

Advertisement

Fenomena itu dibaca oleh para pimpinan parpol. “Di sini lah saya melihat partai-partai mulai berhitung, kira-kira seberapa menguntungkan untuk mendukung dan berkoalisi dengan PDIP, atau koalisi besar gabungan partai-partai,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif