SOLOPOS.COM - Megawati Soekarnoputri. (JIBI/dok)

PDIP Sukoharjo mendukung Megawati Soekarnoputri untuk menjadi ketua umum.

Solopos.com, SUKOHARJO Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sukoharjo menengarai ada pihak lain yang ingin mengobok-obok partainya dengan melontarkan pernyataan trah (keturunan) Soekarno tidak bisa lagi menjadi pimpinan PDIP. DPC PDIP Sukoharjo mendukung Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekretaris DPC PDIP Sukoharjo, Wawan Pribadi, Selasa (31/3/2015), menanggapi santai adanya anggapan dari sejumlah kalangan yang menyatakan trah Presiden I Indonesia bakal sulit memimpin PDIP untuk lima tahun mendatang. Terlontar pula pendapat PDIP sudah waktunya dipimpin orang di luar dari trah Soekarno.

Menanggapi hal tersebut Wawan menilai anggapan itu mengindikasikan ada orang luar PDIP yang ingin mengobok-obok PDIP karena tidak senang dengan soliditas PDIP. Dia memastikan seluruh kader dan pengurus DPC PDIP Sukoharjo tidak terpengaruh.

Anggota DPRD Sukoharjo itu menyatakan DPC PDIP Sukoharjo satu suara mendukung Megawati Soekarnoputri kembali menjadi Ketua Umum. Wawan mengatakan sikap itu bahkan bukan saja sikap dari PDIP Sukoharjo, melainkan sikap PDIP se-Jawa Tengah. Hingga sekarang, ujar dia, tidak ada satu pun kader PDIP yang mengusulkan orang selain Megawati untuk menjadi Ketua Umum.

“Pada Rakernas [Rapat Koordinasi Nasional] di Semarang, 2014 [September] lalu secara bulat telah ditetapkan Ibu Megawati sebagai Ketua Umum. Dan Kongres di Bali April mendatang untuk mengukuhkan saja. Jadi tidak benar anggapan trah Soekarno tidak mampu lagi memimpin PDIP. Kami tegak lurus mendukung beliau,” kata Wawan saat ditemui Solopos.com.

Ketua DPC PDIP Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, menegaskan pula PDIP Sukoharjo sepenuhnya mendukung Megawati menjadi Ketua Umum. Dia meyakini Kongres Bali mendatang tidak akan ada suara lain kecuali suara mendukung Megawati. Wardoyo yang juga Bupati Sukoharjo itu menilai PDIP tanpa adanya keluarga besar Soekarno tidak akan bisa bersatu.

“Jadi kalau tidak keluarga Soekarno, hitungan saya PDIP akan surut [terpuruk]. Keluarga Soekarno itu simbol pemersatu PDIP,” terang dia.

Dia menambahkan pihaknya bakal mengirim utusan untuk mengikuti Kongres PDIP di Bali April 2015 mendatang. Utusan tersebut antara lain ia sendiri, Sekretaris Wawan Pribadi, dan Bendahara Nurjayanto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya